Nanti Malam, Debat Terbuka Skandal Korupsi Terbesar Dunia

Nanti Malam, Debat Terbuka Skandal Korupsi Terbesar Dunia Dahlan Iskan

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Datuk Anwar Ibrahim akan berdebat dengan mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Nanti malam. Soal Energy Bhd. Yang terus merugi. Bahkan tahun lalu rugi Rp 300 triliun. adalah perusahaan minyak dan gas terbesar di Malaysia.

Apa yang akan diberdebatkan? Baca tulisan wartawan kawakan, Dahlan Iskan, di HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com hari ini, Kamis (12/5/2022). Selamat membaca:

Baca Juga: Debat Anwar-Najib Saling Tohok, Soros-IMF Kuras Uang Indonesia Hingga Soeharto Jatuh

"Jadi debat?"

“Jadi," jawab Datuk Anwar Ibrahim.

Anda sudah tahu: saya bertemu beliau dua hari lalu. Ngobrol hampir satu jam. Di kantor pribadinya di PJ –nama beken untuk Petaling Jaya.

Baca Juga: Dulu Golkar Belajar Kekuasaan ke Mexiko, Kini harus ke UMNO Malaysia

Kantor itu berupa rumah tinggal. Rumah besar. Dua lantai. Ada ruang terbuka bundar di lantai bawah. Dengan sofa sekelilingnya. Ada lagi ruang terbuka besar. Dengan 20 kursi ''kantor''.

Ada tangga besar naik ke lantai atas. Tangga melengkung yang gagah.

Saya tiba di rumah itu 30 menit lebih awal. Saya menunggu di sofa setengah lingkaran itu. Ada dua kursi utama di tengahnya. Satu untuk beliau, satu lagi untuk saya. Saya pikir saya akan diterima di situ.

Ternyata beliau mengajak saya pindah ke bagian depan. Ke kursi yang lebih sederhana.

Penampilan Anwar masih seperti dulu: sangat sederhana. Dengan kemeja lama. Lengan panjang. Bagian bawahnya tidak dimasukkan ke celana.

Geraknya masih gesit. Di umurnya yang 74 tahun. Badannya tetap langsing. Bicaranya masih tetap bersemangat. Dengan gerak tangannya yang hidup.

Raut wajahnya pun segar. Seperti tidak ada beban. Dari wajah itu saya menilai Datuk Anwar terlihat lebih muda dari lima tahun lalu. Juga lebih muda dari umur sebenarnya.

Tentu saya bertanya bagaimana bisa terlihat lebih muda seperti itu. Basa-basi. Jawabnya pun terlihat seperti bercanda. "Gingseng... Hahaha," katanya.

"Rumah ini besar sekali...," kata saya sambil memutar mata ke sekeliling.

"Ini rumah teman. Saya hanya diminta menempati. Rumah saya sendiri 20 menit dari sini," katanya.

Lokasi rumah ini di dalam sebuah kompleks real estate kelas menengah. Hanya posisinya lebih baik. Di ujung perumahan. Di bagian yang lebih tinggi. Ujung perumahan ini memang sebuah bukit kecil –ukuran 28.

Debat nanti malam itu akan berlangsung dua jam. Terbuka. Disiarkan langsung oleh TV. Juga live streaming.

Lawan debatnya adalah mantan Perdana Menteri Najib Razak. Yang kini berstatus tahanan luar –dengan jaminan uang. Ia sudah dijatuhi hukuman 12 tahun. Dalam terbesar di dunia.

Perkara itu sudah diputus oleh pengadilan pertama. Najib naik banding. Putusan pengadilan tinggi pun sama. Lalu Najib kasasi ke Mahkamah Agung. Kini masih menunggu putusan pengadilan tertinggi di negara itu.

"Tema debatnya tunggal? Soal saja?" tanya saya.

"Ada dua. Satunya soal masa depan Malaysia," jawab Anwar.

Pemicu debat ini adalah Najib. Dua minggu lalu Najib mengeluarkan usul kontroversial. Yakni agar pemerintah menyuntikkan dana ke Energy Bhd.

adalah perusahaan minyak dan gas terbesar di Malaysia. Di lingkungan swasta. Kini keuangan dalam keadaan seperti komorbid kena Covid. Parah. Pun kenaikan harga minyak dunia yang begitu drastis. Tidak juga mampu membantunya.

Harga minyak sekarang, di mata , ibarat es krim di depan mulut. Tidak bisa menghilangkan haus. tetap saja kehausan likuiditas.

Najib ingin populis. Alasannya: di bekerja 10.000 karyawan. Umumnya pribumi. Harus diselamatkan.

Anwar tidak setuju usulan itu. Tidak selayaknya uang negara untuk menyelamatkan perusahaan swasta. Yang belum tentu bisa selamat.

Sejak muda Anwar tidak setuju dengan prinsip seperti Najib itu. Ketika menjabat wakil perdana menteri –merangkap menteri keuangan– Anwar bersikap sama. Ia menolak keinginan mirip itu dari bosnya, Mahathir Mohamad.

Kasus penolakan itulah yang membuat Mahathir berseberangan dengan calon penggantinya itu. Di tambah soal IMF. "Soal IMF memang jadi penyebab, tapi bukan yang utama," kata Anwar.

Waktu itu Mahathir ingin menyelamatkan perusahaan swasta pribumi. Milik anaknya. Anwar menolak. Jumlahnya sangat besar.

Debat nanti malam akan berlangsung dua jam. Awalnya anak buah Anwar yang menantang Najib berdebat terbuka. Tapi Najib menolak. Alasannya: tidak level. Maka Anwar yang turun tangan.

adalah kebanggaan Malaysia. Dulu. Nama sendiri berasal dari gabungan antara keharuman, idaman dan kecantikan. Ada juga nama bunga –dalam bahasa India. Yang bentuknya mirip Sakura di Jepang.

Bencana sendiri berasal dari kontrak-kontrak internasional yang bermasalah.

Sebelum sebesar sekarang, bisa mendapat kontrak dari Petronas. Dalam nilai yang fantastis. Di masa lalu. Yakni ketika seorang perdana menteri masih bisa menekan sana-sini.

Tahun lalu rugi sekitar Rp 30 triliun. Dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Padahal pendapatannya setahun hanya sekitar Rp 15 triliun.

Harga sahamnya pun anjlok terus. Saat saya di Kuala Lumpur kemarin, masih belum berhenti turun. Tinggal 3 sen ringgit. Maka total nilai perusahaan tinggal Rp 10 triliun –anjlok dari sekitar Rp 100 triliun dua tahun lalu.

punya usaha di 20 negara. Produksi minyak dan gasnya setara dengan 5 juta barel/hari. Hampir 8 kali lipat lebih besar dari kemampuan produksi Pertamina.

Pendiri perusahaan ini adalah Abdul Kadir Shamsuddin. Kini berumur sekitar 90 tahun. Anaknya lah yang kini mengendalikan perusahaan: Tan Sri Datuk Seri Shahril Shamsuddin. Bapak-anak ini sama-sama alumni Massachusetts Institute Technology (MIT) di Harvard, Amerika.

Di zaman Mahathir jilid 1 namanya belum . Ketika didirikan di tahun 1975 karyawannya hanya 6 orang. Bergerak di bidang layanan kabel telepon. Lalu berkembang pesat. Ke industri. Ke otomotif. Ke minyak dan gas.

Pandemi memang sudah berakhir di Malaysia. Kelihatannya. Tapi long Covid-nya menjalar sampai ke raksasa niaga. (Dahlan Iskan)

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO