TUBAN, BANGSAONLINE.com - Maraknya kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak belakangan ini ditanggapi serius oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban. Namun begitu, kasus tersebut sampai saat ini belum ditemukan di Tuban.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Tuban Bambang Priyo Utomo, Kamis (12/5/2022).
Baca Juga: R-APBD 2025 Disepakati, Infrastruktur hingga Kesehatan Jadi Fokus Utama DPRD dan Pemkab Tuban
"Hingga saat ini belum ada laporan dari rumah sakit atau puskesmas yang masuk ke kita tentang kasus ini," kata Bambang.
Meski belum ditemukan kasus, ia menyarankan masyarakat agar selalu menjaga kebersihan lingkungan sebagai antisipasi. Sebab, penyakit misterius itu kebanyakan menyerang anak-anak.
"Peran orang tua harus lebih ekstra mengawasi putra-putrinya, karena penyakit ini banyak menyerang anak. Jangan dibiarkan bermain sembarangan, harus di tempat yang bersih dan selalu cuci tangan," pintanya.
Baca Juga: Pemkab Tuban Apresiasi Program CSR Inovatif Si Pandu dan Desi yang Diusung PLN Nusantara Power
Menurut Bambang, penanganan penyakit hepatitis jenis baru itu hampir sama dengan kasus Covid-19, sehingga diupayakan untuk selalu hidup bersih dan sehat. Sebab, penularannya berawal dari lingkungan yang kotor, terutama dari yang sakit, bisa menular dari kotorannya itu.
"Kalau gejala awalnya mual, mules, pusing, panas, meriang dan nafsu makan berkurang. Gejala fatalnya nafsu makannya hilang dan menjadi tidak sadarkan diri," terang Bambang.
Untuk itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) baik untuk sehari-hari, termasuk kebersihan makan dan minum. Apabila masyarakat merasakan gejala-gejala yang mirip hepatitis akut segera memeriksakan diri di klinik kesehatan atau rawat inap di rumah sakit.
Baca Juga: Satreskrim Polres Tuban Tangkap Pelaku Pencurian Iphone, Ternyata Masih di Bawah Umur
Sedangkan wilayah yang menjadi perhatian khusus adalah kawasan perdesaan yang masih belum Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan, yakni kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan.
"Semoga di Tuban tidak ada kasus, karena kecurigaan juga belum ada dan belum ada laporan hingga saat ini. Kalaupun ada akan segera dicari termasuk sumbernya dari mana," tandasnya. (gun/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News