GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, dan Ketua DPRD Gresik, Much Abdul Qodir, mengecam pernikahan yang dilakukan Saiful Arif (44) dengan seekor kambing betina yang diberi nama Sri Rahayu bin Bejo.
Spritualis Nusantara dari Desa Klampok, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, ini melakukan ritual pernikahan nyeleneh di Pesanggrahan Keramat 'Ki Ageng', Desa Jogodalu, kecamatan setempat yang diasuh anggota DPRD Gresik, Nur Hudi Didin Arianto (Gus Nur Hudi).
Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean
“'Itu tindakan jahiliyah yang mana tidak seharusnya dilakukan,” kata Bupati Yani usai mengikuti rapat paripurna di DPRD Gresik, Senin (6/6/2022).
Ia menyerahkan kasus tersebut ke Alat Kelengkapan DPRD (AKD), yakni badan kehormatan (BK) karena pernikahan itu juga disaksikan salah satu anggota dewan, Nurhudi.
"Biar dewan lewat BK yang mengurusnya,” tuturnya.
Baca Juga: Di Pasar Baru Gresik, Khofifah Panen Dukungan dan Gelar Cek Kesehatan Gratis
Yani menegaskan, bahwa perkawinan antara manusia dengan kambing itu mencoreng nama baik Gresik sebagai Kota Santri. Selain banyak berdiri pondok pesantren, di Gresik juga banyak makam para auliya atau waliyullah seperti Sunan Maulana Malik Ibrahim dan Sunan Giri.
“Jelas mencoreng nama baik Gresik sebagai Kota Santri, Kota Wali. Sangat miris, karena peradaban sudah maju tapi masih ada saja yang menjalani peradaban kemunduran seperti zaman Jahiliah," cetusnya.
Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Toko Budi Snack di Manyar Gresik Terbakar
Hal senada juga diungkapkan Ketua DPRD Gresik. Ia sangat menyayangkan tindakan pernikahan manusia dengan kambing, apalagi melibatkan wakil rakyat.
“Dengan alasan apa pun, mau buat konten atau apa, pernikahan itu sakral. Atas keterlibatan salah satu anggota DPRD Gresik dalam kegiatan yang mengganggu nilai-nilai kultural dan agama kita, kami akan melakukan klarifikasi,” kata Qodir.
"Pernikahan ini sangat keterlaluan. Artinya LGBT saja dilarang secara nasional, menungso podo manusia ae ditolak, iki ambek kewan (manusia sama manusia saja ditolak, ini sama hewan),” imbuhnya. (hud/mar)
Baca Juga: Targetkan Kemenangan Yani-Alif 90 Persen, Relawan Kebomas: Tak Perlu Urusi Pemilih Kotak Kosong
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News