"Lingkar Wilis mempunyai potensi wisata yang indah. Bahkan sesuai target Provinsi Jawa Timur, akan menjadi sumber pemasukan nomor dua, bagi pemasukan pendapatan asli daerah (PAD)," tandasnya.
FGD itu menghadirkan Kepala Perwakilan BI Kediri, Moch. Choirur Rofiq, sebagai narasumber. Ia turut menanggapi keberadaan Bandara Udara Internasional Dhoho Kediri. Pihaknya akan melakukan sejumlah kajian untuk mengetahui sejauh mana dampak ekonomi masyarakat pasca pandemi Covid-19.
Rofiq sependapat dengan Bambang, bahwa keberadaan bandara berpotensi meningkatkan ekonomi masyarakat di Wisata Selingkar Wilis. Khususnya pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Dengan demikian, diharapkan bisa berdampak positif secara langsung berupa pendapatan yang diterima oleh pemda setempat dan Provinsi Jatim.
"Kami akan melakukan kajian dampak ekonomi di Selingkar Wilis, bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk mengetahui potensi-potensi apa saja yang bisa dikembangkan oleh masyarakat," pungkas Rofiq. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News