JEMBER, BANGSAONLINE.com - Anggota Komisi B DPRD Jember, Nyoman Ariwibowo, mengatakan bahwa penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan di wilayahnya meningkat. Ia meminta Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jember untuk segera bertindak.
"Memang ada peningkatan, hasil laporan dari gugus tugas Provinsi Jawa Timur ada peningkatan yang sangat signifikan, hewan yang terjangkit PMK sudah mencapai 1.403 ekor," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (17/6/2022).
Baca Juga: Hadir di Kampanye Akbar, Irwan Setiawan Ajak Menangkan Khofifah-Emil
Ia menuturkan, ribuan kasus itu tersebar di hampir semua kecamatan yang ada di Kabupaten Jember. Hanya beberapa Kecamatan yang dianggap masih aman dari paparan wabah yang menyerang ternak ini.
"3 kecamatan lainnya masih aman, yakni di Kecamatan Kaliwates, Arjasa dan Jelbuk," tuturnya.
Menurut Nyoman, distribusi obat untuk PMK cukup lambat karena cukup sulit untuk mendapatkannya. Hal tersebut juga berkaitan dengan merebaknya penyakit itu di Indonesia.
Baca Juga: Seribu Massa SSC di Jember Nyatakan Dukung Khofifah-Emil
"Obat harus segera diberikan. Tetapi saat ini obat masih susah, karena terjadi di beberapa daerah bukan hanya di Jember saja," ungkapnya.
Kendati demikian, pihaknya menginginkan agar obat segera terdistribusi kepada masyarakat yang memiliki sapi dan terpapar PMK. Oleh sebab itu, ia mengaku akan segera memanggil DKPP Jember untuk menindaklanjuti persoalan ini. (yud/bil/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News