SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Selama tiga hari Pondok Pesantren Amanatul Ummah sibuk mewisuda para santrinya yang lulus. Tak tanggung-tanggung. Tahun ini yang lulus sekitar 3.000-an santri.
“Mulai hari Jumat, Sabtu hingga hari ini, Ahad,” kata Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, kepada BANGSAONLINE.com di sela-sela acara Haflah Akhirussanah 2022 di lingkungan Pondok Pesantren Amanatul Jalan Siwalankerto Utara Surabaya, Ahad (19/6/2022) sore.
Baca Juga: Di Hadapan Mendagri, Anggota DPR RI Ungkap Tumpukan Uang dan Pelanggaran ASN dalam Pilbup Mojokerto
Kiai Asep memang mendirikan pesantren di dua tempat di Jawa Timur. Yaitu di Surabaya dan di Kembang Belor Pacet Mojokerto.
Pada hari sebelumnya, yakni Jumat dan Sabtu, wisuda para santri itu digelar di PP Amanatul Ummah Pacet Mojokerto. “Yang lulusan MBI saja hampir seribu, sekitar 800-san yang diwisuda,” tutur Kiai Asep. MBI adalah Madrasah Bertaraf Internasional. Yang menjadi salah satu pilihan favorit para wali santri.
Dalam acara akhirussanah PP Amanatul Ummah itu dihadiri para wali santri yang datang dari berbagai penjuru Indonesia. Pantauan BANGSAONLINE.com di PP Amanatul Pacet Mojokerto, tampak mobil dari luar daerah Jawa Timur. Antara lain bernomor polisi B (Jakarta).
Baca Juga: Jualannya Diborong Kiai Asep, Pedagang Pasar Pugeran: Kami Setia Coblos Paslon Mubarok
“Untuk acara MBI itu saja ada sekitar 1.000 mobil,” tutur Kiai Asep. Acara untuk MBI itu hari Jumat.
Menurut Kiai Asep, para wali santri itu menginap di rumah-rumah penduduk di sekitar Amanatul Ummah di Pacet. Pantauan BANGSAONLINE.com, di Kembang Belor Pacet dekat Amanatul Ummah memang banyak rumah bangunan baru disewakan.
Baca Juga: Jelang Debat Kedua Pilgub Jatim 2024, Khofifah Didoakan Kiai Asep
(Para wali santri PP Amanatul Ummah berebut cium tangan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pada acara Haflah Akhirussanah di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Jalan Siwalankerto Utara Surabaya, Ahad (19/6/2022). Foto: mma/bangsaonline.com)
“Mereka datang sehari sebelumnya. Kalau datang hari sebelumnya, berarti mobil mereka parkir di situ,” katanya.
Wajah Kiai Asep tampak lelah. Maklum, selama tiga hari kiai yang dikenal punya komitmen sosial tinggi itu fokus untuk acara kelulusan para santrinya. Mulai pagi hingga petang.
Baca Juga: Emil Dardak Puji Gus Barra Berilmu Tinggi, Punya Jejaring Luas, Rubaie: Dekengani Pusat
“Saya gak berani meninggalkan tempat (pondok). Karena harus menunggui acara itu,” tutur putra ulama pendiri NU, KH Abdul Chalim itu.
Menurut Kiai Asep, yang paling ramai pada Sabtu (18/6/2022). Karena saat itu santri yang diwisuda terdiri dari banyak unit pendidikian. Yaitu SMP/Tsanawiyah, SMA/Aliyah, dan yang setara tapi punya keunggulan dan keistimewaan sendiri-sendiri.
Pada Sabtu kemarin BANGSAONLINE.com juga datang ke PP Amantul Ummah Pacet Mojoketo untuk meliput. Tapi terjebak macet di sekitar MBI yang lokasinya di dataran tinggi. Usai bayar parkir, mobil BANGSAONLINE.com diarahkan petugas menuju ke tempat acara wisuda para santri. Tapi mobil yang antre banyak sekali. Berkali-kali harus berhenti. Bahkan BANGSAONLINE.com akhirnya tak bisa turun dari mobil karena kesulitan tempat parkir.
Baca Juga: Gus Barra dan Kiai Asep Borong Dagangan, Pedagang Pasar Kutorejo Bersyukur dan Mantap Pilih Mubarok
(Prof Dr KH Asep Saifuddin chalim, MA saat menyerahkan penghargaan kepada para santri yang berprestasi. Foto: mma/bangsaonline.com)
Meski tampak lelah Kiai Asep masih tetap memberikan taushiah pada setiap momen Haflah Akhirussanah itu. Bahkan Kiai Asep juga menganugerahkan langsung penghargaan pada para santri yang berprestasi.
Baca Juga: 3.000 Relawan Barra-Rizal Ikuti Bimtek Saksi, 20 Rombong Bakso, Tahu Thek dan Soto Gratis Ludes
Dalam taushiahnya Kiai Asep kembali mengingatkan tentang wadah melamin. Menurut dia, wadah melamin itu terbuat dari tulang yang kehalalannya tidak bisa dijamin..
“Bahan bakunya terbuat dari tulang. Tulangnya diimpor dari Jepang dan China,” kata ulama yang sangat menjaga kehalalan makanan yang dikonsumsi itu.
Kiai Asep khawatir tulang yang diimpor ke Indonesia itu adalah tulang babi. Karena itu kiai yang selalu mengenakan baju putih itu minta para wali santri Amanatul Ummah mewaspadainya. Yakni tidak usah memakai wadah yang terbuat dari melamin.
Baca Juga: Antusias Masyarakat Sambut Gus Barra Borong Dagangan di Pasar Trawas
Para wali santri yang memadati halaman sekolah SMA Amanatul Ummah di Jalan Siwalankerto Utara Surabaya itu tampak antusias menyimak tushiah Kiai Asep.
Pada akhir taushiahnya, Kiai Asep memenjatkan doa yang diikuti para santri dan wali santri. Doa yang dipanjatkan Kiai Asep sangat khas. Selain berdoa agar kita tidak kikir – terutama kikir ilmu – juga berdoa semoga dijauhkan dari “berkata tidak bisa” terhadap apa yang sedang kita cita-citakan dan kita perjuangkan.
Kiai Asep juga mendoakan para wali santri Amanatul Ummah bisa membayar dan melunasi hutang-hutang. Bahkan bukan hanya para wali santri yang didoakan Kiai Asep tapi juga bangsa dan negara Indonesia. Kiai Asep berdoa semoga Indonesia terbebas dari lilitan hutang.
Baca Juga: Kampanye Simpatik Pasangan Mubarok, Kiai Asep Gelorakan Semangat untuk Masyarakat
Seperti ditulis buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan, Kiai Asep memang selalu berpikir tentang Islam dan Indonesia. (mma)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News