"Lewat SPE ini kita diajak mengerti bahwa kemajuan dari teknologi digital printing telah tumbuh pesat sekali," ungkapnya.
Ketua Umum Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI) Achmad Mughira Nurhani mengatakan, SPE merupakan ajang pertemuan para pengusaha yang diharapkan bisa membantu Jawa Timur dalam meningkatkan ekonominya
"Semoga Jawa Timur terus tumbuh ekonominya dan bangkit dan kita bisa memulihkan ekonomi ditengah melandainya kasus Covid-19," ungkapnya.
Di tempat yang sama Ketua Umum Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) Liana Bratasida menyatakan bahwa kemajuan industri printing tidak bisa berjalan sendiri tanpa ada dukungan dari Industri kertas. Industri kertas sangat dibutuhkan terutama kertas kemasan.
Ia mengatakan, industri kertas bisa berkontribusi menyelamatkan lingkungan melalui upaya daur ulang. Penggunaan kertas yang tidak terpakai daripada dibakar, serat-seratnya bisa diproduksi dan di daur ulang lagi.
"Kami dari APKI menyampaikan selamat berpameran semoga memberikan dampak yang besar bagi ekonomi di Surabaya dan Jawa Timur," tegasnya.
Sebagai informasi, SPE berlangsung selama tiga hari dari tanggal 23 - 26 Juni 2022 dan diikuti oleh 65 perusahaan dengan stan produk yang terdiri dari mesin cetak, mesin printing, mesin sablon printing, dan alat-alat yang terkait cetak dari perusahaan dalam maupun luar negeri.
Adapun, peserta yang mengikuti kegiatan pameran berskala internasional itu juga menampilkan mesÃn-mesin percetakan (pre-press, press, post-press), mesin cetak atau offset, cetak digital, cetak tekstil, sablon, serta jasa cetak. (dev/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News