SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Unit Reskrim Polsek Wonocolo terus menggali motif yang dilakukan ESYH (25), seorang ibu rumah tangga yang tega membanting buah hatinya (berusia 5 bulan) hingga tewas. Kanit Reskrim Polsek Wonocolo, AKP Ristitanto, memastikan hal tersebut.
“Tersangka menceritakan saat anaknya sedang menangis, ia berhalusinasi wajah korban seperti wajah suami sirinya (Ricki), sehingga timbul rasa jengkel yang tega melakukan sikap kasar kepada anak kandungnya sendiri,” ujarnya, Senin (27/6/2022).
Baca Juga: Dampingi Kapolri dan Panglima TNI, Pj Adhy Tinjau Persiapan Natal 2024 di Gereja Bethany Surabaya
ESYH melakukan kekerasan kepada bayinya hingga tewas pada Kamis (23/6/2022) dini hari, tapi tersangka masih mengikuti suaminya untuk pergi ke Yogya pada Jumat (24/6/2022) malam. Petugas menduga, pelaku mengalami gangguan jiwa karena tidak ada sikap menyesal atas perbuatannya.
“Memang keterangan tersangka agak aneh, di mana pada hari Rabu malam dirinya jengkel kepada suami siri hingga dilampiaskan kepada korban, namun belum genap dua hari kok akur lagi dan ikut sang suami ke Yogya, dari kejanggalan ini maka pihak Polsek Wonocolo akan melakukan pemeriksaan sisi kejiwaan tersangka melalui Psikiater,” urai Risti.
Salah satu warga sekitar berinisial YN, memberi keterangan tentang kehidupan pasangan suami-istri itu. Mereka telah hidup bersama selama lima tahun dan dikaruniai dua anak, anak pertama berumur 1,5 tahun dan kedua 5 bulan (korban).
Baca Juga: Pengamanan Nataru, Polda Jatim Kerahkan Ribuan Personel di Operasi Lilin Semeru 2024
Awal perkenalan mereka bermula saat menikmati dunia malam. Menanggapi hal itu, Kanit Reskrim Polsek Wonocolo membenarkan kondisi rumah tersangka saat olah TKP
“Iya, memang saat berada di TKP kita temukan botol-botol minuman keras, apa itu koleksi atau mereka (pasutri) kerap pesta miras meski mempunyai anak bayi,” pungkasnya. (yan/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News