Eco Enzym yang Diolah Relawan Binaan Smelting Bantu Peternak Sapi di Gresik Lakukan Disinfeksi PMK

Eco Enzym yang Diolah Relawan Binaan Smelting Bantu Peternak Sapi di Gresik Lakukan Disinfeksi PMK Peternak sapi di Desa Sumberwaru, Kecamatan Wringinanom, Gresik, yang memanfaatkan olahan eco enzym untuk mencegah PMK. Foto: Ist

GRESIK, BANGSAONLINE.com - PT Smelting bersama Relawan Eco Enzym Indonesia (REEI) Kabupaten sosialisasi pembuatan dan pemanfaatan limbah organik sebagai cairan serbaguna di Desa Sumberwaru, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten , Selasa (28/6/2022).

Cairan hasil olahan ibu rumah tangga ini bermanfaat menjadi disinfeksi bagi sapi yang terancam serangan penyakit mulut dan kuku (). Warga yang mengikuti kegiatan tersebut tampak antusias mendengarkan penjelasan dari pegiat REEI.

Relawan REEI , Tatik Erawati, mengatakan bahwa pembuatan eco enzym salah satu jalan untuk mengurangi sampah rumah tangga. Karena bahan-bahannya merupakan sisa bahan pangan atau makan rumah tangga.

"Seperti kulit mangga, pisang, kulit pepaya dan sebagainya," ujarnya.

Bahan-bahan itu, lanjut Tatik, kemudian difermentasi dalam bak plastik berpenutup rapat dengan campuran air dan gula merah, paling sedikit 90 hari. Penyimpanan harus diletakkan di tempat yang bersih dan teduh. Disarankan sebelah wadah diletakkan tanaman lidah mertua untuk menetralisir gas metana

"Jadi komposisinya, sisa buah dan sayuran 3 kilogram, gula merah atau molases 1 kilogram, dan air 10 liter, ditutup rapat agar tidak ada udara yang masuk," tuturnya.

Ia menyatakan, bahan limbah rumah tangga yang dipakai untuk membuat eco enzym harus dalam keadaan segar dan tidak busuk.

"Disarankan lima jenis limbah organik dalam satu kali produksi," ungkapnya.

Menurut dia, eco enzym memiliki beragam manfaat, mulai dari untuk detoksifikasi, cuci baju, obat luka, menghilangkan bau toilet, dapur dan garasi dan sebagainya. Saat pemakaian, cairan eco enzym dilarutkan dalam air dengan komposisi satu botol air dalam tempat penyemprotan ditetesi satu tutup atau dua tutup botol eco enzym.

"Bisa juga untuk pencegahan penyakit ternak seperti dan membantu penyembuhan," kata Tatik.

Sementara itu, Kepala Desa Sumberwaru, Moch Sohidin, berterima kasih atas sosialisasi dari REEI dan Smelting yang mengedukasi warga memanfaatkan limbah dapur untuk eco enzym.

"Problem sampah rumah tangga bisa dikurangi, dan manfaat eco enzym untuk peternakan bisa dipakai warga sini, kebetulan banyak juga yang punya ternak sapi dan kambing," katanya.

Senior Staff General Affairs PT Smelting, Rachmayani, menyebut pihaknya mendukung upaya yang dilakukan REEI. Selain karena eco enzym punya manfaat yang luar biasa, pengguna limbah rumah tangga juga bisa mengurangi penumpukan sampah di TPA.

"Kami mensuport teman-teman komunitas eco enzym ini, bentuknya peralatan yang dibutuhkan untuk produksinya. Tentu ini sejalan dengan visi Smelting dalam pelestarian lingkungan," kata Rachmayani. (hud/mar)

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO