KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Warga Dusun Semoyo, Desa Blimbing, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, tak menyangka hasil pembangunan jembatan di wilayahnya menjadi lebih kokoh dan besar.
Jembatan yang sebelumnya putus akibat dihantam banjir bandang pada awal Januari 2022 itu, kini diperlebar menjadi ukuran 2,5 x 5 meter dan diganti menjadi jembatan permanen dari sebelumnya hanya berkerangka buis beton kecil.
Baca Juga: Tangani Permukiman Kumuh, Dhito Janji Lakukan Terobosan Baru, Gaet Pihak Swasta
Tak hanya itu, di dekat jembatan juga dipasangi kawat bronjong untuk antisipasi supaya tidak longsor bila kembali terjadi banjir. Kini jembatan itu oleh warga dijuluki "Jembatan Cinta".
Melihat hasil akhir jembatan, Subari, salah satu warga Dusun Semoyo, sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana.
"Ini cuma jalan desa, kami semua di sini berterima kasih pada bupati, tidak menyangka kok ada bangunan segini besar masuk desa," ungkapnya.
Baca Juga: Debat Publik Terakhir KPU Kediri Sukses, Dhito Kenakan Sepatu Produk UMKM
Dengan besar dan kuatnya jembatan, warga mengaku sangat terbantu. Sebab, dengan ukuran bangunan jembatan yang lebar menjadikan warga lebih berani melewati ketika membawa beban yang cukup berat.
"Warga sangat bahagia, jembatannya kalau dilewati muatan agak berat sekarang juga semakin kuat," ucapnya.
Bupati Dhito pun merasa senang dengan selesainya pembangunan jembatan itu. Ia berharap akses lalu lintas warga menjadi semakin lancar dan berdampak positif bagi perkembangan ekonomi warga.
Baca Juga: Nanas Kediri Kini Sudah Jadi Minuman Khas, Dhito Dorong segera Urus Izin BPOM
"Alhamdulilah, pembangunan jembatan sudah selesai pengerjaannya, semoga bermanfaat bagi warga karena jembatan itu sangat krusial sebagai akses utama warga sekitar," tutur Putra Menseskab Pramono Anung itu.
Diberitakan sebelumnya, Jembatan Semoyo hancur akibat banjir bandang setelah sekitar empat jam diguyur hujan deras.
Akibat putusnya jembatan itu, akses 42 KK menjadi terganggu untuk keluar kampung. Bupati Dhitu sempat datang ke lokasi mengecek dampak banjir bandang yang terjadi di daerah perbukitan itu.
Baca Juga: Karyawan Pabrik Sebut Program Dhito Beri Manfaat Bagi Masyarakat Kecil
Sementara jembatan belum dibangun, akses lalu lintas warga dibuatkan jembatan darurat. Baru kemudian pada 28 Mei proses pembangunan dimulai dan selesai 30 Juni. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News