BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - KH Muchlis Muhsin, Pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar, Modung Bangkalan, Madura, ikut mengomentari para pengunjuk rasa dari Madura yang menuntut Holywings di Surabaya ditutup. Para pendemo itu melakukan orasi di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (5/7/2022).
"Ya gak apa-apa. Itu kan ekspresi demokrasi. Bagian dari kebebasan untuk menyampaikan pendapat," kata Kiai Muchlis Muhsin santai kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (5/7/2022).
Baca Juga: Jelang Coblosan, Warga Surabaya ini Dapat Kiriman Minyak Goreng Beserta Foto Paslon Pilgub Jatim
Hanya saja ia sedikit menyayangkan karena para pendemo itu tidak mencermati perkambangan informasi tentang kasus Holywings.
"Ya, saya sebagai warga Madura kan merasa gak enak juga. Khawatir menimbulkan kebingungan pada masyarakat. Selain itu agak malu karena takut dianggap telat informasi. Ini kan menyangkut nama baik orang Madura," kata Kiai Muchlis.
Kenapa?
Baca Juga: Warga Mulyorejo Digegerkan Janda Bersimbah Darah, Diduga Hendak Bunuh Diri
"Tiga Holywings di Kota Surabaya kan sudah lama ditutup oleh Wali Kota Surabaya kok masih demo. Apanya yang didemo. Seingat saya Holywings di Surabaya ditutup oleh Pak Wali Kota sejak 28 Juni 2022 lalu. Lah kok masih demo. Berarti demonya telat," kata Kiai Muchlis Muhsin sembari tersenyum.
"Seharusnya beliau-beliau itu demo ketika kasus Holywings ramai di publik dan sebelum ditutup. Lah, sekarang sudah ditutup kok masih demo. Berarti demonya telat," tambahnya. Lagi-lagi Kiai Muchlis tersenyum.
Selain itu, menurut Kiai Muchlis, demo itu salah alamat dan salah sasaran sasaran. "Seharusnya demo itu ke Pemkot Surabaya karena menurut aturan dan UU, yang berwenang memberi izin itu Pemkot Surabaya. Bukan Gubernur Jatim. Tapi demonya kok ke Grahadi, ke Pemprov Jatim. Tapi walaupun demo ke Pemkot untuk apa demo. Kan Holywings-nya sudah ditutup," kata Kiai Muchlis lagi. Kali ini ia tertawa.
Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap
Meski demikian, Kiai Muchlis lagi-lagi tak mempersoalkan aksi demo mereka. Karena itu bagian dari ekspresi demokrasi dalam menyampaikan aspirasi dan pendapat. "Hanya saja kok telat dan salah salah alamat," katanya.
Ratusan orang dari Madura melakukan unjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya. Mereka melakukan orasi menuntut agar Holywings di Surabaya ditutup.
"Kami di sini untuk membela Nabi kami," teriak di antara mereka. Mereka juga membentangkan spanduk. Di antaranya berbunyi atas nama umat Islam Jawa Timur. 'Umat Islam Jawa Timur menolak Holywings selamanya' demikian bunyi spanduk itu.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Kasus Holywings ini sempat menjadi isu nasional karena dalam promosinya dianggap menyinggung perasaan umat Islam dan Kristen. Itu terjadi saat Holywings mengumumkan promosi yang menggratiskan minuman kerasnya bagi orang bernama Muhammad dan Maria.
Promosi itu dianggap melecehkan Nabi Muhammad, karena itu muncul reaksi dari umat Islam. Sementara dari kalangan penganut Kristen tak muncul reaksi. (mma)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News