SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wakil Gubernur Jawa Timur yang juga Panitia Daerah Muktamar Nahdlatul Ulama ke-33, Saifullah Yusuf mengancam akan mengambil tindakan hukum jika ditemukan pernyataan-pernyataan yang dinilai berlebihan terkait Muktamar NU. Banyak tudingan beredar jika sumbangan APBD sebesar Rp 4,9 miliar dimanfaatkan untuk komoditas politik.
"Saya ini bukan tim sukses. Cuma menyukseskan saja Muktamar. Tapi kok wis ngono, aku yo bingung. Makanya nanti kalau enggak bener, ada yang ngomong tidak bener akan saya laporkan. Kalau nanti sampai ada kata-kata tidak benar, enggak tahu ke PBNU atau ke mana," kata Gus Ipul di Malang, Jawa Timur, Selasa (21/4)
Baca Juga: Mitos Khittah NU dan Logika Kekuasaan
Demikian diberitakan merdeka.com edisi 22 April 2015. Berita merdeka.com itu berjudul: Gus Ipul ancam polisikan penyebar fitnah jelang Muktamar NU
Menurutnya – tulis merdeka.com lebih lanjut - tudingan itu banyak yang tidak berdasar. Pihaknya tidak akan sungkan untuk melaporkan ke pihak berwenang.
"Saya akan ikuti, saya akan cermati. Kalau ada kalimat-kalimat yang berlebihan, kalimat-kalimat tidak senonoh, kalimat-kalimat fitnah, kami akan laporkan. Karena ini untuk kepentingan NU," tambah dia.
Baca Juga: Kembangkan Kewirausahaan di Lingkungan NU, Kementerian BUMN Teken MoU dengan PBNU
Dia juga mempersilakan siapa pun ambil bagian mengawasi penggunaan dana APBD di Muktamar NU yang akan digelar di Jombang awal Agustus nanti.
"Kalau KPK berkepentingan ya silakan. Mau Kejaksaan mau Kepolisian silakan, dipersilakan dengan lapang dada," pungkas dia.
Seperti diberitakan, Garda Muda Nahdlatul Ulama (NU) di bawah koordinator Fairouz H Anggasuto mengungkapkan sumbangan dana Rp 4,9 miliar dari pemerintah ke Muktamar NU rawan disalahgunakan. Karena baru pertama ini Muktamar menggunakan dana dari APBD.
Baca Juga: Konflik Baru Cak Imin, Istri Said Aqil Mundur dari PKB, Akibat Khianat saat Muktamar NU?
Garda Muda mendesak para kiai NU maupun Pengurus Besar NU membentuk tim independen untuk mengawasi dan mengaudit penggunaan dana tersebut. Penggunaan APBD tersebut dikhawatirkan disalahgunakan, Garda Muda melihat ada indikasi politik uang saat pemilihan ketua umum. Menurut dia, muktamirin telah dikondisikan untuk memilih figur tertentu.
Lalu bagaimana tanggapan pihak Garda Muda NU terhadap ancaman Gus Ipul? Ketua Umum Garda Muda NU Jatim Muhaimin Cholid mengaku tak gentar atas ancaman yang ditebar Gus Ipul.
”Jika benar Gus Ipul mengancam dan memberi pernyataan seperti itu, maka inilah kali pertama seorang Ketua Panitia Daerah Muktamar NU mengancam kader NU yang peduli terhadap Muktamar NU. Sepanjang sejarah NU belum pernah ada Ketua Panitia Muktamar NU mengancam kader NU yang berbeda pendapat atau mengontrol jalannya Muktamar. Berarti NU dikelola seperti partai politik yang sedikit-sedikit mengancam kadernya sendiri,” kata Muhaimin Cholid kepada BANGSAONLINE.com sore tadi (22/4/2015).
Baca Juga: Emil Dardak Dukung Muktamar NU ke-35 di Surabaya
Ia justru mempertanyakan sikap Gus Ipul yang marah besar dalam menghadapi anak-anak muda NU yang notabene aktivis PMII. ”Ada apa sebenarnya,” kata Muhaimin yang aktivis PMII.
“Jangan mentang-mentang karena dia wakil gubernur lalu semua mau dihegemoni, dibungkam dan main ancam,” katanya. Ia heran mengurus NU kok pakai gaya partai politik. ”NU kan beda dengan partai politik. Tak bisa main kekuasaan,” katanya. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News