SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Olahraga bukan hanya sekadar hobi, melainkan sudah menjadi kebutuhan warga metropolis yang harus dipenuhi. Menyadari hal tersebut, Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya memberi perhatian lebih pada pembangunan sejumlah fasilitas olahraga.
Berdasar data Dinas Pemuda dan Olahraga (dispora) Surabaya, sejak 2011 hingga 2014, pemkot telah membangun 39 lapangan futsal, 19 lapangan sepak bola, 51 lapangan basket, 65 lapangan voli, 7 lapangan bulu tangkis, 2 lapangan tenis dan 4 arena panjat tebing. Semua lapangan tersebut dibangun di atas lahan milik pemkot.
Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024
“Kebanyakan lapangan dibangun di taman-taman kota. Meski tidak sedikit pula yang lokasinya ada di tanah milik pemkot di wilayah permukiman,” terang Edi Santoso, Kabid Olahraga Prestasi Dispora Surabaya.
Tidak berhenti di situ, tahun ini pemkot berencana membangun 25 lapangan futsal baru. Jumlah tersebut terbilang cukup banyak lantaran penggemar olahraga futsal mengalami peningkatan signifikan. Menurut Edi, futsal termasuk olahraga yang praktis, tidak membutuhkan banyak biaya, sehingga cocok bagi semua kalangan.
Dari puluhan lapangan futsal di Surabaya, lima lapangan di antaranya dilengkapi rumput sintetis. Kelima lapangan tersebut terletak di taman kunang-kunang, Jl. Teratai, taman Mayangkara, taman Ronggolawe dan taman Jangkar. “Semua lapangan tersebut bebas, bisa dimanfaatkan warga secara gratis,” kata Edi.
Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional
Sedangkan sasaran pembangunan lapangan futsal baru pada 2015 juga menyasar wilayah eks-lokalisasi. Edi mengatakan, satu lapangan futsal di Putat Jaya diajukan melalui perubahan anggaran keuangan (PAK) pada akhir tahun. Sedangkan dua lapangan futsal di daerah Dupak Bangunsari sudah pada tahap lelang.
Dikatakan Edi, fokus pembangunan sarana olahraga di eks-lokalisasi merupakan bagian dari upaya revitalisasi dan alih fungsi. Harapannya, dengan sarana dan fasilitas umum yang sudah dibenahi, kualitas manusia di kawasan tersebut menjadi lebih baik. Anak-anak menjadi punya tempat untuk menyalurkan hobinya.
Di samping itu, satu lapangan futsal di bekas tempat pembuangan akhir (TPA) Keputih juga sedang proses lelang. “Semoga prosesnya cepat sehingga dapat segera dimanfaatkan warga,” timpal pria yang pernah berkarir di Dinas Pendidikan Kota Surabaya ini.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis
Fokus membangun tidak membuat dispora melupakan aspek pemeliharaan. Untuk menjaga lapangan tetap dalam kondisi baik, dispora melibatkan peran satuan kerja (satker) khusus. Satker ini dihuni 10 personel yang tiap hari rutin berkeliling mengawasi sarana olahraga milik pemkot. “Kalau ada yang kotor atau rusak, satker akan segera mengambil tindakan pembenahan,” pungkas Edi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News