Gus Nadir Sebut Hadits 'Perempuan Kelihatan Rambutnya Masuk Neraka' Palsu, Tuai Pro-Kontra

Gus Nadir Sebut Hadits Prof Nadirsyah Hosen, Ph.D atau Gus Nadir. Foto: instagram

JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Prof , PhD - akrab dipanggil Gus Nadir - menegaskan bahwa Hadits yang menyatakan bahwa perempuan yang rambutnya kelihatan akan masuk neraka adalah . Dosen Fakultas Hukum Universitas Monash Australia itu mengaku telah meneliti kitab-kitab Hadits utama, termasuk 9 Kitab Hadits yang populer dengan sebutan Kutubut Tis’ah.

“Riwayat di atas tidak terdapat di dalam 9 kitab hadits utama (kutubut tis’ah) yang dipercaya otoritasnya oleh ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Saya lacak juga di kitab sekunder semisal kitab karya al-Hakim, Thabarani, Ibn Hibban, Baihaqi, dll dan saya juga tidak menemukannya," kata Gus Nadir yang Rais Syurian PCI NU Australia dan Selandia Baru.

Gus Nadir menyampaikan itu dalam akun facebooknya pada 6 Januari 2021. Dua hari lalu, Rabu 13 Juli 2022, Sofiyullah Muzammil (Gus Sofi) mengunggah pemikiran Gus Nadir itu di akun pribadi facebooknya. Banyak komentar muncul di akun Gus Sofi yang Wakil Dekan Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta itu. Komentar itu akan saya kutip di bagian akhir tulisan ini.

Pemikiran Gus Nadir ini masalah keilmuan, maka perlu kita baca secara obyektif, tidak emosional. Di bawah ini saya kutip status Gus Nadir di akun facebooknya secara utuh:

Hadits Palsu tentang siksaan buat perempuan yang kelihatan rambutnya

Banyak beredar kisah yang diriwayatkan sebagai berikut: Imam Ali menceritakan suatu ketika melihat Rasulullah Saw menangis manakala ia datang bersama Fatimah. Lalu keduanya bertanya mengapa Rasulullah Saw menangis. Beliau Saw menjawab, “Pada malam aku di-isra’- kan, aku melihat perempuan-perempuan yang sedang disiksa dengan berbagai siksaan. Itulah sebabnya mengapa aku menangis. Karena, menyaksikan mereka yang sangat berat dan mengerikan siksanya.

Wahai putriku, adapun mereka yang tergantung rambutnya hingga otaknya mendidih adalah perempuan yang tidak menutup rambutnya sehingga terlihat oleh laki-laki bukan muhrimnya.

(Masih panjang riwayat ini yang isinya penuh dengan berbagai azab siksa untuk perempuan)

Pertanyaannya, terdapat di kitab hadits apa saja riwayat di atas ini?

Gus (GNH) menelusuri hadits tersebut. Ini jawaban beliau: Riwayat di atas tidak terdapat di dalam 9 kitab hadits utama (kutubut tis’ah) yang dipercaya otoritasnya oleh ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah. "Saya lacak juga di kitab sekunder semisal kitab karya al-Hakim, Thabarani, Ibn Hibban, Baihaqi, dll dan saya juga tidak menemukannya," kata beliau.

GNH kemudian menemukannya bukan di kitab hadits tapi di kitab al-Kabair karya Imam adz-Dzahabi, yang tanpa menyebutkan sanad hadits ini. Musthafa Asyur yang men-tahqiq kitab ini memberi catatan: tidak ditemukan sumbernya. Begitu juga yang terdapat di kitab Ibn Hajar al-Haytami yang berjudul al-Kabair, riwayat di atas dicantumkan tanpa menyebutkan sanadnya. Pada kitab ‘uqud al-lujain, juga dicantumkan tanpa sanad.

GNH akhirnya menemukan riwayat ini lengkap dengan sanadnya dalam Kitab Biharul Anwar, juz 100, hal 245. Ini kitab yang disusun sebanyak 110 jilid oleh Muhammad Baqir al-Majlisi, seorang ulama Syi’ah. Jadi riwayat di atas berasal dari tradisi Syi’ah, bukan Ahlus Sunnah wal Jama’ah.

Itupun sanad dan matan riwayat di atas dalam Biharul Nawar juga dikritisi. Misalnya Sahl bin Ziyad itu dikatakan oleh sekian banyak ulama sebagai dhai’if. Begitu juga isra’-mi’raj terjadi di periode

Mekkah, sedangkan riwayat di atas terjadi pada periode Madinah (Imam Ali dan Siti Fathimah menikah pada tahun kedua hijriah).

Pertanyaan berikut, apa derajat riwayat ini?

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO