Anggaran Jamkesda Rp6 M Habis di Pertengahan Tahun, Masyarakat Sampang Terpaksa Utang untuk Berobat

Anggaran Jamkesda Rp6 M Habis di Pertengahan Tahun, Masyarakat Sampang Terpaksa Utang untuk Berobat Rumah Sakit Umum Daerah Sampang dr. Muhammad Zyn, tempat suami Musdelifah dirawat. Foto: MUTAMMIM/ BANGSAONLINE

SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) berupa jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) untuk masyarakat miskin dihentikan sementara sejak tanggal 5 Juli 2022. Pasalnya, anggaran sebesar Rp6 milliar untuk program tersebut sudah habis memasuki awal semester kedua.

Habisnya dana diketahui dari Surat Edaran Dinas Kesehatan Kabupaten kepada Direktur Rumah Sakit Daerah (RSUD) dr. Muhammad Zyn , Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) Ketapang, dan UPTD Puskesmas se-Kabupaten .

Baca Juga: Gabungan LSM Sampang Pertanyakan Hasil Audit Dana Desa 2020-2024 ke Inspektorat

Akibat dihentikannya program , banyak masyarakat mengeluh. Musdelifah misalnya. Warga Dusun Tanjung, Desa Batuporo Barat, Kecamatan Kedungdung, ini mengaku sampai utang untuk bisa mengobatkan suaminya di RSUD .

"Suami saya terdaftar di badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) tapi mandiri/bayar, dan sudah lama tidak dibayar semenjak suami saya sakit. Makanya terpaksa dirawat di RSUD walaupun biaya umum. Sedangkan mau ngurus sudah tidak ada," ucapnya, Jumat (15/7/2022).

Ia menceritakan, akibat kendala biaya itu, pengobatan untuk suaminya di RSUD tidak tuntas. 

Baca Juga: DPUR Sampang Bangun Akses Jalan Poros Palenggiyan - Karang Gayam

"Suami saya dirawat hanya satu hari, khawatir takut menghabisi biaya banyak dan untuk pembiayaannya saya sebagian masih berutang ke saudara," ungkapnya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) dr. Abdullah Najich membenarkan bahwa dana saat ini sudah habis.

"Dana untuk memang sudah habis. Adapun sendiri masih dibutuhkan oleh masyarakat untuk berobat," ujarnya.

Baca Juga: 360 Meter Ruas Jalan Gunung Eleh-Palenggiyan Dibeton

Meski demikian, dirinya tetap berupaya agar masyarakat miskin yang hendak berobat tidak dibebani biaya sepeser pun.

"Kami masih mencari solusi bagaimanapun caranya agar masyarakat ke depannya tidak dibebani biaya pengobatan," pungkasnya. (tam/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO