TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Sedikitnya 40 orang penyandang disabilitas asal Tulungagung mengikuti pelatihan dasar memotret produk UMKM di ruang pertemuan Cafe Bima, Tulungagung.
Pembelajaran pelatihan yang digelar oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jatim melalui UPT Pelatihan Koperasi & UKM Provinsi Jatim itu berlangsung selama 3 hari mulai dari 19-21 Juli 2022. Tujuannya guna memberikan bekal keahlian khusus yang dapat diperuntukkan pada bidang kewirausahaan dan pemasaran online.
Baca Juga: Ramai Pengunjung, Kepo Market Sukses Gelar Bazar UMKM
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur Andromeda Qomariah dalam sambutannya mengatakan bahwa selama beberapa hari, peserta pelatihan akan mengikuti proses pembelajaran dengan materi yang berbeda-beda.
"Materi dalam pelatihan misalnya motivasi kewirausahaan, kemasan, foto produk, pemasaran online, olahan kue modern, dan tentang PIRT," ujarnya.
Meskipun peserta dalam keadaan cacat tubuh, mereka sudah terlatih untuk membuat suatu produk yang pernah mereka ikuti sebelumnya, dan sekarang waktunya untuk mengembangkan potensi mereka melalui jualan online.
Baca Juga: Forum Komunikasi Koperasi Wanita Sidoarjo Deklarasi Siap Menangkan Paslon SAE
"Hasil akhir yang kami inginkan adalah semua produk usaha peserta dapat lebih berkembang dan bisa dipasarkan melalui online," tambahnya.
Ia menjelaskan, pelatihan kali ini sebagai tindak lanjut pada kegiatan pelatihan tahun lalu dengan membuat olahan kue. Karena sudah berjalan dengan baik diperlukan suatu motivasi mengembangkan potensi usaha yang dimiliki guna mengikuti perkembangan zaman yang serba digital ini.
"Seiring dengan perkembangan zaman, kita bina sesuai dengan kondisi saat ini yaitu memasarkan produk secara online atau digital, harapannya dapat berkembang lagi," jelasnya.
Baca Juga: Cara Unik UMKM Es Teh di Wiyung untuk Dukung Khofifah, Beri Bonus di Dagangannya
Imam Machfudin, pemateri pelatihan melalui asisten teknis Feri Wahyu mengatakan bahwa para peserta nampak bersemangat dalam mengikuti semua bimbingan pelatihan oleh mentornya. Terlebih, pada pelatihan dasar pemotretan produk UMKM dan makanan.
"Khusus untuk tema foto produk, peserta tidak banyak belajar tentang teori, akan tetapi lebih difokuskan pada praktik pemotretan langsung di tempat secara bergantian satu persatu. Kemudian dibaerengi dengan pemberian materi," paparnya.
Menurutnya, materi fotografi dan videografi memang cukup sulit dilakukan oleh mereka yang mempunyai keterbatasan fisik. Oleh karena itu, penjelasan teori tidak terlalu dalam. Fokus pelatihan kali ini adalah bagaimana cara mengoperasikan kamera yang dimiliki oleh peserta sesuai dengan kendala-kendala yang dimilikinya.
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Tinjau Uji Coba Program Makan Bergizi di SMA dan SMK Gema 45 Surabaya
"Oleh sebab itu, pelatihan saat praktik foto maupun video harus satu persatu supaya pembelajaran ini menjadi lebih sederhana dan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing peserta. Mudah-mudahan kawan kawan disabilitas mampu bersaing di luar sana," harapnya. (fer/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News