Surat Terbuka Gus Salam: Bendum PBNU Bikin Malu dan Runtuhkan Marwah Jamiyyah

Surat Terbuka Gus Salam: Bendum PBNU Bikin Malu dan Runtuhkan Marwah Jamiyyah KH Abdus Salam Shohib. Foto: NU online

JOMBANG, BANGSAONLINE.com – Para kiai NU dan warga NU kini ramai membahas kasus dugaan korupsi , Mantan Bupati Tanah Bumbu Kalimatan Selatan (Kalsel), yang sedang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Maklum, Mardani yang Ketua DPD PDIP Kalsel itu menjabat Bendahara Umum (Bendum).

Bahkan kini beredar Surat Terbuka KH ( Salam), Wakil Ketua PWNU Jawa Timur yang cukup keras. Cucu KH Bisri Syansuri, salah seorang ulama pendiri NU, dari Pondok Pesantren Mambaul Maarif Jombang Jawa Timur itu, mengaku heran dengan sikap yang tidak menonaktifkan yang telah meruntuhkan marwah NU.

Baca Juga: Hadir di Puncak Harlah NU, Wabup Gresik Ajak Nahdliyin Kolaborasi Dukung Jalannya Pemerintahan

“Saya Heran Dengan PBNU ( Ketum & Sekjend ), ketika Bendum Jelas-jelas bermasalah Hukum yang bikin Malu organisasi serta meruntuhkan Marwah Jamiyyah, Sama Sekali tidak ada upaya untuk menertibkanya,” tulis Salam dalam Surat Terbuka berjudul “IRONI” itu.

“Sementara dengan PCNU Jombang (Katib/Cak Rizal) Ketum Merespon (Mencoret Cak Rizal dari IN seperti Video yang Beredar) dengan tuduhan yang Tendensius, Subyektif tanpa bukti dan penuh asumsi serta hanya berdasarkan info sepihak dari anak buahnya (Oknum Wasekjend Berinisial NH),” lanjut Salam.

Baca Juga: Data Penyaluran Bansos Tak Lagi Pakai DTKS, Mensos Gus Ipul Jelaskan Tentang DTSEN

( seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK Jakarta. Foto: Antara/CNN) 

BANGSAONLINE.com mengonfirmasi tulisan yang kini beredar di media sosial itu kepada Salam.

Apa respons cucu pendiri NU itu? “He...he..he..Biarkan Mengalir Mas,” jawab Salam kepada BANGSAONLINE.com, lewat WhatsApp (WA), Kamis (21/2022).

Baca Juga: Menteri ATR BPN Dampingi Prabowo Buka Kongres Muslimat NU, Presiden: Dukung Kesejahteraan

Di bawah ini Surat Terbuka Salam yang kini beredar di media sosial, terutama di grup-grup WA para kiai dan warga NU:

*SURAT TERBUKA*

اللهم من ولى من امر أمتى شيأ فشقّ عليهم فاشقق عليه، ومن ولى من امر أمتى شيأ فرفق بهم فارفق به

Baca Juga: Gunakan Data Tunggal, Muslimat NU Sinergi dengan Kemensos dan Kementerian PPPA

*IRONI*

Saya Heran Dengan ( Ketum & Sekjend ), ketika Bendum Jelas-jelas bermasalah Hukum yang bikin Malu organisasi serta meruntuhkan Marwah Jamiyyah, Sama Sekali tidak ada upaya untuk menertibkanya. Apakah hanya dengan Sekedar menonaktifkan sampai Masalahnya Selasai.

Sementara dengan PCNU Jombang (Katib Demisioner / Cak Rizal) Ketum Merespon (Mencoret Cak Rizal dari IN seperti Video yang Beredar) dengan tuduhan yang Tendensius, Subyektif tanpa bukti dan penuh asumsi serta hanya berdasarkan info sepihak dari anak buahnya (Oknum Wasekjend Berinisial NH) yang tolol dan penuh Interes Pribadi.

Baca Juga: Gus Yahya Dorong Muslimat Jadi Tandem NU

(KH Yahya Staquf alias Yahya, Ketua Umum. Foto: ist)

Saya belum pernah mendengar Bendum yang dibela dengan mengatasnamakan berkontribusi dan Berkhidmah untuk NU secara Jamiyyah (Bukan kepada personal atau Oknum PBNU).

Baca Juga: Teken MoU dengan Forum Rektor Indonesia Jatim, Mensos Ajak Perguruan Tinggi Entaskan Kemiskinan

Sementara Cak Rizal yang saya tahu beliau telah berkhidmah puluhan tahun di NU, baik di PCNU Jombang (Minimal yang saya tahu secara lansung sejak tahun 2012) maupun di PWNU sebagai Anggota Korbid pengkaderan bersama saya maupun di pusat sebagai Instruktur Nasional PKPNU (sekarang berganti dengan PD PKPNU).

Dedikasi, komitmen dan keikhlasannya dalam berkhidmah saya nenyaksikan sendiri dan tidak diragukan terkait urusan PCNU Jombang. Saya tahu persis dia nelaksankan dan menjalankan perintah dan instruksi Rois Syuriah sekaligus Gurunya (Kyai Nasir), bahkan Kyai Nasir dawuh terkait dinamika di Jombang : "Saya akan bertanggung jawab dengan semua pernyataan saya.

Tidak boleh Salman dan Rijal menjadi Sasaran tuduhan dalam pernyataan mandataris."

Baca Juga: PBNU Bela Jokowi Mati-Matian, Tambang Tak Kunjung Diberikan

Melihat dari Fenomena ini, Saya Berkesimpulan bahwa dalam hal ini Ketum dan Sekjend memang berperilaku arogan, angkuh, sombong dan ceroboh.

Saya khawatir Ini memang gaya kepemimpinan yang menjilat dan mengabdi kepada penguasa dan orang berduit tapi bertindak otoriter dan semaunya kepada Pengurus di level bawahnya.

Semoga Mereka yang di PBNU tidak dibutakan dan ditulikan oleh kekuasaan.

Baca Juga: Jadi Narasumber Kongres Pendidikan NU, Khofifah Tekankan Pentingnya STEM dan Gizi pada Generasi Emas

Saya bukan penulis yang baik, taoi saya sungguh resah dengan situasi yang terjadi.

Hormat Saya

**

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Buntut Video Joget Viral di Pasuruan, Oknum Kepala Sekolah Diberi Sanksi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO