JOMBANG, BANGSAONLINE.com – Para kiai NU dan warga NU kini ramai membahas kasus dugaan korupsi Mardani Maming, Mantan Bupati Tanah Bumbu Kalimatan Selatan (Kalsel), yang sedang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Maklum, Mardani yang Ketua DPD PDIP Kalsel itu menjabat Bendahara Umum (Bendum) PBNU.
Bahkan kini beredar Surat Terbuka KH Abdus Salam Shohib (Gus Salam), Wakil Ketua PWNU Jawa Timur yang cukup keras. Cucu KH Bisri Syansuri, salah seorang ulama pendiri NU, dari Pondok Pesantren Mambaul Maarif Jombang Jawa Timur itu, mengaku heran dengan sikap PBNU yang tidak menonaktifkan Mardani Maming yang telah meruntuhkan marwah NU.
Baca Juga: Semarak Puncak Peringatan HKSN 2024 di Kota Pasuruan
“Saya Heran Dengan PBNU ( Ketum & Sekjend ), ketika Bendum Jelas-jelas bermasalah Hukum yang bikin Malu organisasi serta meruntuhkan Marwah Jamiyyah, Sama Sekali tidak ada upaya untuk menertibkanya,” tulis Gus Salam dalam Surat Terbuka berjudul “IRONI” itu.
“Sementara dengan PCNU Jombang (Katib/Cak Rizal) Ketum PBNU Merespon (Mencoret Cak Rizal dari IN seperti Video yang Beredar) dengan tuduhan yang Tendensius, Subyektif tanpa bukti dan penuh asumsi serta hanya berdasarkan info sepihak dari anak buahnya (Oknum Wasekjend Berinisial NH),” lanjut Gus Salam.
Baca Juga: Tegaskan Tetap Banom NU, Pengurus Cabang Jatman Tuban Dukung Penuh Kongres XIII Pusat di Boyolali
(Mardani Maming seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK Jakarta. Foto: Antara/CNN)
BANGSAONLINE.com mengonfirmasi tulisan yang kini beredar di media sosial itu kepada Gus Salam.
Apa respons cucu pendiri NU itu? “He...he..he..Biarkan Mengalir Mas,” jawab Gus Salam kepada BANGSAONLINE.com, lewat WhatsApp (WA), Kamis (21/2022).
Baca Juga: Mitigasi Narkoba dan Judol, Kongres XVIII Muslimat NU Hadirkan Mensos Gus Ipul Sebagai Pembicara
Di bawah ini Surat Terbuka Gus Salam yang kini beredar di media sosial, terutama di grup-grup WA para kiai dan warga NU:
*SURAT TERBUKA*
اللهم من ولى من امر أمتى شيأ فشقّ عليهم فاشقق عليه، ومن ولى من امر أمتى شيأ فرفق بهم فارفق به
Baca Juga: PWNU se-Indonesia Rakor di Surabaya, Dukung PBNU Selalu Bersama Prabowo
*IRONI*
Saya Heran Dengan PBNU ( Ketum & Sekjend ), ketika Bendum Jelas-jelas bermasalah Hukum yang bikin Malu organisasi serta meruntuhkan Marwah Jamiyyah, Sama Sekali tidak ada upaya untuk menertibkanya. Apakah hanya dengan Sekedar menonaktifkan sampai Masalahnya Selasai.
Sementara dengan PCNU Jombang (Katib Demisioner / Cak Rizal) Ketum PBNU Merespon (Mencoret Cak Rizal dari IN seperti Video yang Beredar) dengan tuduhan yang Tendensius, Subyektif tanpa bukti dan penuh asumsi serta hanya berdasarkan info sepihak dari anak buahnya (Oknum Wasekjend Berinisial NH) yang tolol dan penuh Interes Pribadi.
Baca Juga: Gus Ipul Bersama Keluarga Nyoblos di TPS 4 Kelurahan Gayungan Surabaya
(KH Yahya Staquf alias Gus Yahya, Ketua Umum PBNU. Foto: ist)
Saya belum pernah mendengar Bendum PBNU yang dibela dengan mengatasnamakan PBNU berkontribusi dan Berkhidmah untuk NU secara Jamiyyah (Bukan kepada personal atau Oknum PBNU).
Baca Juga: Rais Aam PBNU Ngunduh Mantu dengan Pemangku Pendidikan Elit dan Tim Ahli Senior di BNPT
Sementara Cak Rizal yang saya tahu beliau telah berkhidmah puluhan tahun di NU, baik di PCNU Jombang (Minimal yang saya tahu secara lansung sejak tahun 2012) maupun di PWNU sebagai Anggota Korbid pengkaderan bersama saya maupun di pusat sebagai Instruktur Nasional PKPNU (sekarang berganti dengan PD PKPNU).
Dedikasi, komitmen dan keikhlasannya dalam berkhidmah saya nenyaksikan sendiri dan tidak diragukan terkait urusan PCNU Jombang. Saya tahu persis dia nelaksankan dan menjalankan perintah dan instruksi Rois Syuriah sekaligus Gurunya (Kyai Nasir), bahkan Kyai Nasir dawuh terkait dinamika di Jombang : "Saya akan bertanggung jawab dengan semua pernyataan saya.
Tidak boleh Gus Salman dan Rijal menjadi Sasaran tuduhan dalam pernyataan mandataris."
Baca Juga: Hari Santri Nasional 2024, PCNU Gelar Drama Kolosal Resolusi Jihad di Tugu Pahlawan Surabaya
Melihat dari Fenomena ini, Saya Berkesimpulan bahwa PBNU dalam hal ini Ketum dan Sekjend memang berperilaku arogan, angkuh, sombong dan ceroboh.
Saya khawatir Ini memang gaya kepemimpinan yang menjilat dan mengabdi kepada penguasa dan orang berduit tapi bertindak otoriter dan semaunya kepada Pengurus di level bawahnya.
Semoga Mereka yang di PBNU tidak dibutakan dan ditulikan oleh kekuasaan.
Baca Juga: Gus Ipul Tetap Jabat Mensos di Kabinet Merah Putih
Saya bukan penulis yang baik, taoi saya sungguh resah dengan situasi yang terjadi.
Hormat Saya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News