JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ternyata gagal menemukan Mardani Maming di apartemennya. Tersangka kasus suap dan gratifisikasi terkait pemberitan izin usaha pertambangan (IUP) itu tak ada di apartemennya saat petugas KPK menggeledah aprtemennya.
"Dari kegiatan penggeledahan di salah satu apartemen di Jakarta hari ini, info yang kami terima, tim KPK belum menemukan tersangka di tempat dimaksud," tegas Plt Juru Bicara Penindakan KPK Ali Fikri dalam keterangan pers dikutip CNN Indonesia, Senin (25/7/2022) sore ini.
Baca Juga: Rais Aam PBNU Ngunduh Mantu dengan Pemangku Pendidikan Elit dan Tim Ahli Senior di BNPT
KPK secara bertahap dapat menerbitkan Daftar Pencarian Orang (DPO) terhadap tersangka yang tidak kooperatif.
Ali Fikri minta kepada masyarakat yang mengetahui keberadaan Mardani bisa melakukan penangkapan atau menginformasikan kepada KPK atau aparat yang berwenang.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memutuskan untuk menjemput paksa Mardani Maming, mantan Bupati Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel). Alasannya, bendahara umum PBNU itu tak kooperatif karena dua kali dipanggil untuk diperiksa tapi selalu mangkir.
Baca Juga: Hari Santri Nasional 2024, PCNU Gelar Drama Kolosal Resolusi Jihad di Tugu Pahlawan Surabaya
Hal itu ditegaskan Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri. "Benar, hari ini (25/7/2022) tim penyidik melakukan penggeledahan di salah satu apartemen di Jakarta dalam rangka jemput paksa tersangka dugaan korupsi izin usaha pertambangan di Tanah Bumbu Kalsel," tegas Ali Fikri kepada wartawan lewat pesan tertulis, Senin (25/7/2022).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News