Ada 14 Kanal Pengaduan di Surabaya, Sambat Nang Cak Eri Jadi yang Pertama dalam Sejarah

Ada 14 Kanal Pengaduan di Surabaya, Sambat Nang Cak Eri Jadi yang Pertama dalam Sejarah Suasana saat Pemkot Surabaya menggelar kegiatan bersama warga.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemkot telah menyediakan 14 kanal pengaduan untuk memfasilitasi warga melaporkan berbagai hal. Bahkan, program 'Sambat Nang Cak Eri' menjadi yang pertama dalam sejarah, di mana seorang pemimpin daerah atau kota menerima aduan warganya dengan cara lesehan bareng, dan program ini digelar rutin setiap hari Sabtu.

Agenda yang berlangsung mulai pukul 08.00-12.00 WIB di lobby lantai 1 Balai Kota itu diadakan sejak Sabtu (24/6/2022). Dalam forum lesehan sederhana, Wali Kota , Eri Cahyadi, bersama sekretaris daerah (Sekda), para asisten, kepala organisasi perangkat daerah (PD), dan camat se-Kota Pahlawan duduk bersama di karpet berwarna merah.

Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas

Puluhan warga hadir untuk menyampaikan uneg-unegnya kepada wali kota. Eri mempersilakan satu per satu warga menyampaikan keluh-kesah yang dialami, dan kemudian wali kota menanggapinya dengan solusi solutif hingga waktu berakhir.

Sebelum program ini dilakukan, wali kota telah memerintahkan kepada seluruh kepala OPD, camat, dan lurah di lingkungan Pemkot untuk membuka komunikasi langsung kepada masyarakat serta memberi solusi terhadap permasalahan yang disampaikan.

Instruksi tersebut juga dikukuhkan dengan Surat Perintah Nomor 800/ 10618/ 436.8.4/ 2022 tertanggal 22 Juni 2022, bahwa setiap hari Jumat mulai pukul 13.00-16.00 WIB, lurah, camat dan kepala OPD wajib membuka ruangannya untuk warga. Di hari itu, warga bisa memanfaatkan untuk bertemu langsung dan menyampaikan permasalahan atau keluhannya kepada pejabat.

Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah

Apabila di tingkat lurah, camat, dan dinas belum tuntas selama satu minggu mulai pengaduan, warga bisa menyampaikan permasalahan dan kelurahannya itu dengan bertemu langsung dengan Eri Cahyadi di Balai Kota , program ini akan terus berkesinambungan ke depannya.

Wali kota berujar, dengan adanya acara ini ia ingin ada kedekatan antara jajaran Pemkot dengan warganya, supaya tidak ada jarak. Sebab, kadangkala ada warga yang kesulitan ketemu lurah, camat, dan kepala OPD, padahal keluhan mereka itu merupakan masalah mudah yang membutuhkan kecepatan penyelesaian solutif, tapi itu tidak bisa dilakukan karena tidak bisa ketemu langsung dengan lurah, camat, dan kepala dinas.

“Karena itulah, sejak Jumat (24/6/2022), mulai pukul 13.00-16.00 WIB, lurah, camat dan Kepala PD, dan Kepala Badan, harus menerima keluhan masyarakatnya. Kalau dalam satu minggu tidak ada solusi solutif, maka bisa langsung ketemu saya di Balai Kota , karena saya juga akan siap menerima aduan warga setiap hari Sabtu mulai pukul 08.00-12.00 WIB,” ujarnya.

Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya

Dalam forum lesehan itu, berbagai permasalahan disampaikan oleh warga, mulai dari persoalan pertanahan, lowongan pekerjaan, MBR, dan yang paling banyak soal meminta ijazah SMA/SMK sederajat ditebuskan dan diambilkan. 

Bahkan, persoalan apartemen yang merupakan konflik pengembang dengan pembeli juga sempat diwadulkan kepada Eri. Ia pun menghadapi mereka satu per satu dengan sabar dan terus memberikan solusi solutif.

“Total pengaduan yang masuk di forum sambat ini, mulai 25 Juni-23 Juli 2022, sudah sebanyak 122 pengaduan, lumayan juga,” tuturnya.

Baca Juga: Hearing Lanjutan soal RHU dan Efek Pengendara Mabuk, DPRD Surabaya Soroti SOP, Perizinan, dan Pajak

Meskipun acara itu digelar rutin setiap Sabtu, wali kota meminta masalah yang sama tidak terulang lagi dalam pertemuan berikutnya. Sebab, masalah yang sudah muncul itu sebenarnya sudah bisa diselesaikan di tingkat kelurahan dan kecamatan.

“Karena saya berharapnya semua masalah berhenti di kelurahan. Kalau tidak bisa di kelurahan ya kecamatan, atau ke dinas, kalau tidak bisa lagi baru ketemu saya langsung di Balai Kota . Makanya, semakin banyak warga yang ketemu saya, berarti permasalahan warga itu tidak bisa selesai di lurah dan camat, itu berarti kinerja lurah dan camat yang perlu dipertanyakan,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika , M Fikser, mengatakan bahwa Pemkot sudah menyiapkan 14 kanal pengaduan yang bisa dimanfaatkan warga untuk melaporkan berbagai hal kepada Pemkot . Pertama, Sambat Nang Cak Eri yang mana warga bisa langsung sambat dan wadul kepada Wali Kota Eri di Balai Kota .

Baca Juga: Terpengaruh Medsos, Siswi SMK di Surabaya Kabur dari Rumah

Kedua, Sambat Nang Kepala PD di kantor mereka masing-masing. Ketiga, Sambat Nang Camat di kantor kecamatan masing-masing. Keempat, Sambat Nang Lurah di kantor kelurahan. Ketiganya ini bisa dilakukan setiap hari Jumat, pukul 13.00-16.00 WIB. Kelima, datang langsung ke Media Center Pemkot di kantor Kominfo lantai 6. Keenam, bersurat ke Media Center Pemkot .

Ketujuh, melalui website mediacenter.surabaya.go.id. Kedelapan, live chat di website mediacenter.surabaya.go.id. Kesembilan, SMS/WA di nomor 081230257000. Kesepuluh,melalui emailmediacenter@surabaya.go.id. Kesebelas,melalui aplikasi Wargaku yang merupakan singkatan dari Wadah Aspirasi Rukun Warga Rukun Tetangga dan Kampung Unggul.

Kedua belas, melalui Facebook @Sapawarga Kota dan @Bangga . Ketiga belas,melalui Twitter @Sapawarga Kota Sby dan @Bangga . Keempat belas,melalui Instagram @Sapawarga Kota dan @. Fikser menegaskan bahwa sebenarnya banyak akun media sosial PD yang juga berfungsi sebagai pengaduan warga, sehingga warga bisa memilih di kanal mana mereka ingin mengadukan permasalahannya itu.

Baca Juga: 3 Kontroversi yang Membuat Publik Sangsi soal Penangkapan Ivan Sugianto oleh Polisi

“Nah, semua pengaduan itu semuanya masuk ke data base Media Center. Berdasarkan data di Media Center periode Januari-Juli 2022, ada sebanyak 6.458 pengaduan, dan 5.969 pengaduan diantaranya sudah dinyatakan selesai, yang lain masih proses dan ada juga yang ditunda. Artinya, semua pengaduan itu kita respon cepat dan langsung kita carikan solusi solutif,” urai Fikser. (ari/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO