BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengajak pemuda serta mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) untuk terus berinovasi, dan improvisasi serta sinergi menghadapi berbagai tantangan dinamika global. Khususnya terhadap ancaman krisis energi, pangan, dan keuangan yang berdampak pada inflasi di beberapa negara.
Menurut dia, sudah menjadi keharusan bagi pemuda untuk ikut bersama-sama memiliki bekal dan kesiapan menghadapi tantangan tersebut. Oleh karena itu, ia berpesan kepada mereka untuk tidak pesimis menghadapinya dan membangun optimisme serta terus menggali potensi diri dengan melakukan banyak inovasi dan improvisasi serta sinergi.
BACA JUGA:
- Ikhtiar Wujudkan Generasi Emas 2045, Khofifah Kukuhkan Bunda Asuh Peduli Stunting Kepri
- Hari Keluarga Internasional, Khofifah Kutip Al-Quran dan Mahatma Gandhi: Al Ummu Madrasatul Ula
- Diskusi Kebangsaan di Jakarta, Khofifah Bahas Percepatan Indonesia Emas
- Merespons Penambahan Pupuk Bersubsidi, Khofifah Sebut Kabar Gembira Bagi Petani Jatim
"Mari kita lakukan pemetaan seberapa banyak kita punya potensi baik itu SDA maupun SDM untuk bisa memberikan penguatan di sektor pangan, sektor energi maupun sektor keuangan," ujarnya di Pendopo Banyuwangi, Selasa (23/8/2022).
Ia mengungkapkan hal itu usai mengahadiri Sarasehan Pergerakan Bersama Gubernur Jawa Timur bertajuk 'Pembangunan dan Demokrasi dalam Harmoni Pergerakan' yang digelar PKC PMII Jawa Timur di Pendopo Banyuwangi.
Khofifah mengungkapkan, prediksi tentang krisis energi telah disampaikan Gus Dur sejak menjabat sebagai Presiden pada tahun 2000. Gubernur menyebut, krisis energi telah lama diprediksi dan upaya konversi energi dari fosil ke energi baru terbarukan terus diupayakan.
"Inovasi menjadi penting, karena itu adanya BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) membuat inovasi-inovasi untuk mengkonversi energi dari fosil harus terus dilakukan. Dan kita memiliki kemampuan untuk itu," ungkapnya.
Klik Berita Selanjutnya