PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Ratusan massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pamekasan melakukan aksi demonstrasi untuk menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Kantor DPRD Kabupaten Pamekasan, Rabu (31/08/2022) pagi.
Aksi demonstrasi itu berangkat dari Monumen Arek Lancor (Arlan) sebagai titik kumpul massa aksi.
Baca Juga: Gelar Wisuda ke-V, Ketua STISA Pamekasan Apresiasi Perjuangan Wisudawan
Dalam aksinya, mereka menolak rencana pemerintah menaikkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan tarif listrik.
Massa aksi membawa sejumlah pamflet dan tulisan baliho tentang penolakan kenaikan BBM serta sound system.
Sepanjang jalan dari Arek Lancor Pamekasan hingga kantor DPRD, massa aksi melakukan orasi sepanjang jalan secara bergantian.
Baca Juga: Sepanjang 2024, Damkar Pamekasan Tangani 174 Kebakaran dan 13 Animal Rescue
Ketua Umum HMI Pamekasan Fathorrahman mengatakan, HMI menolak rencana pemerintah untuk menaikkan BBM dan tarif listrik
"HMI menolak dengan tegas kenaikan BBM dan tarif listrik yang direncanakan oleh pemerintah," tegasnya.
Ia menilai kebijakan itu akan menyengsarakan masyarakat di tengah-tengah kebangkitan setelah pandemi Covid-19.
Baca Juga: Pimpin Upacara Hari Bela Negara ke-76, Pj Bupati Pamekasan: Momentum Perkuat Kesatuan Bangsa
Pihaknya juga menolak rencana kenaikan tarif dasar listrik karena dinilai hanya sebagai penambah beban bagi rakyat miskin.
Mereka meminta pemerintah untuk mencabut kebijakan tarif dasar listrik, mendesak memberantas mafia di sektor minyak dan gas (migas) serta pertambangan dengan melakukan penegakan hukum yang adil dan transparan dari hulu ke hilir.
"Kami berharap pemerintah membatalkan kebijakan ini, tidak ada kenaikan harga BBM. Jika pemerintah tetap menaikkan harga BBM, kami bakal kembali turun ke jalan," tandasnya.
Baca Juga: Si Jago Merah Hanguskan 10 Kios di RSUD Smart Pamekasan, Pasien Sempat Panik
Sementara Ketua DPRD Pamekasan Halili Yasin saat menemui massa aksi mengatakan bahwa pihaknya sepakat dan siap memperjuangkan segala aspirasi yang disampaikan mahasiswa.
Ia menyebutkan bahwa ekonomi masyarakat belum stabil pasca pandemi Covid-19. Namun pemerintah sudah berencana menaikkan harga BBM.
"Segala aspirasi penolakan kenaikan BBM siap disampaikan dan diperjuangkan, karena ini untuk kepentingan masyarakat," pungkasnya. (dim/ari)
Baca Juga: Lima Orang Sekeluarga Tewas dalam Sumur di Pamekasan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News