Polemik Tandon Air Talango Sumenep, Pemilik Lahan Mat Nur Ngaku Diintimidasi untuk Tanda Tangan

Polemik Tandon Air Talango Sumenep, Pemilik Lahan Mat Nur Ngaku Diintimidasi untuk Tanda Tangan Lembar Naskah Perjanjian Hibah Tanah (NPHT).

SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Mangkraknya tandon penyimpan air untuk didistribusikan kepada warga di sekitar , sejak awal sudah bermasalah. Menurut Mastiyana, warga sangat menduga ada masalah besar di kemudian hari.

Pasalnya, 20 meter dari jarak ditempatkannya yang dibangun dari APBD itu sudah ada milik H. Saleh yang menyuplai warga puluhan tahun silam.

“Jaraknya hanya 20 meter, antara milik H. Saleh dengan yang dibangun pemkab. Harusnya ada studi dan survei sebelum membangun tandon yang dibiayai negara, sehingga tidak menuai masalah,“ ungkapnya, Kamis (1/9/2022).

Mastiyana juga heran, siapa yang mengusulkan tandon tersebut. Sebab, banyak warga yang merasa tidak pernah diajak musyawarah oleh RT/RW, Hipam dan Kades Talango. Tiba-tiba muncul di area rumah Mat Nur yang sejak awal tidak setuju dengan kehadiran tandon tersebut, karena tanahnya tidak akan dihibahkan untuk tempat berdirinya tandon.

“Seharusnya proyek untuk kepentingan rakyat dibicarakan dulu dengan rakyat, agar memperoleh masukan dan dukungan dari masyarakat luas. Siapapun tidak boleh main paksa kendati untuk kepentingan umum. Ya, sekarang semua sudah jadi bubur, Mat Nur menolak bangunan milik negara itu,“ papar Mastiyana.

Mat Nur, pria yang sehari-harinya hidup dengan mancing ikan di laut untuk nafkah keluarganya ketika ditemui mengakui bahwa dirinya sejak awal diintimidasi untuk menghibahkan tanahnya ke Hipam Talango.

“H. Haris memang memaksa sejak awal akan membangun di tanah milik saya dan saya menolak. Sebab, saya orang miskin dan tanah itu harta satu satunya yang akan diwariskan kepada ketiga anak saya,“ ujar Mat Nur.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO