SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 9 relawan dari Komunitas Pemuda Indonesia Santri Pecinta Gus Dur (Kopi Sadur) berjalan kaki dari Tebuireng, Jombang ke Gedung Negara Grahadi.
Sambil berjalan kaki, para relawan itu memakai kaos putih dengan gambar Prabowo Subianto dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
Koordinator Kopi Sadur, Ainul Hamdi mengatakan, tujuannya berjalan kaki sepanjang 80 km sebagai bentuk tirakat mendukung duet Prabowo-Khofifah di Pilpres 2024.
"Ini bentuk tirakat kami berjalan kaki dari Tebuireng Jombang sampai di Gedung Negara Grahadi Surabaya. Tirakat kami untuk Prabowo-Khofifah," kata Ainul di depan Gedung Negara Grahadi, Jumat (9/9/2022).
Ainul menyatakan, kedatangan dirinya di Grahadi juga sebagai bentuk menyampaikan aspirasi Kopi Sadur ke Khofifah agar mau mendampingi Prabowo di Pilpres 2024.
Baca Juga: Ngaku Pelayan, Gus Fahmi Nangis saat Launching Majelis Istighatsah dan Ngaji Kitab At Tibyan
"Harapan kami untuk menyampaikan aspirasi supaya Ibu bisa bersanding dengan Prabowo di Pilpres 2024. Ini bentuk tirakat, kita tanpa kepentingan, karena kami cinta Gus Dur, jadi apa yang jadi dawuhnya kiai ya kita laksanakan yaitu Pak Prabowo akan jadi presiden di usia tua," jelasnya.
Menurut Ainul, sosok yang pas mendampingi Prabowo di Pilpres 2024 adalah Khofifah Indar Parawansa. Sosok mantan Mensos RI ini dikenal sebagai orang yang dipercaya Gus Dur dan amanah dalam menjalankan jabatan.
"Yang disampaikan Gus Dur, adalah Pak Prabowo adalah orang yang baik dan ikhlas dalam berjuang. Maka dari itu yang cocok Bu Khofifah Indar Parawansa. Bu Khofifah punya komitmen yang luar biasa, sebagai gubernur berkomitmen membantu rakyat, mensejahterakan rakyat," katanya.
Baca Juga: Polres Probolinggo Kota Selidiki Kasus Pencurian di TK Ananda II
"Apalagi selama ini Bu Khofifah sangat berkhidmah ke Gus Dur, sami'na waatho'nah ke kiai. Apa yang disampaikan guru itu menjadi sesuatu keharusan," jelasnya.
Ainul membeberkan, dirinya berangkat dari Tebuireng, Jombang pada Kamis (8/9/2022) pukul 13.00 WIB dan tiba di Grahadi pukul 08.00 WIB. Selama 90 km berjalan kaki, ia dan relawan lain sempat berhenti di 3 tempat. Yakni di Mojoagung, di Masjid Agung Mojokerto, di pom bensin Salat Subuh.
"Jalan kaki ya capek semua, sampai sini kita cium Gapura Grahadi. Ada rasa putus asa saat jalan, tapi kita selalu ingat foto-foto beliau di kaos kita, selama ini berjuang luar biasa jatuh berulang kali jatuh, tapi bisa bangkit lagi," jelasnya.
Baca Juga: Tak Ada Data, Keluarga Kiai Besari Minta Gus Miftah Tak Ngaku-Ngaku Keturunan Kiai Besari
"Kita ini gak tahu Grahadi, setiap lihat gedung besar ini kita mikir Grahadi bukan ya, ternyata masih belum," tandasnya.
Para relawan itu akhirnya diterima Khofifah di halaman belakang Gedung Negara Grahadi pada Jumat (9/9/2022) sore.
Khofifah menegaskan, tidak ada urusan politik dalam pertemuan ini. Dirinya hanya menerima para relawan sebagai bentuk silaturahmi.
Baca Juga: Banjir di Jombang Tak Kunjung Surut, Jumlah Pengungsi Bertambah
"Mereka ke sini bagian dari silaturahim, dan saya menerima silaturahmi mereka," kata Khofifah kepada awak media.
Khofifah menyatakan, para relawan itu merupakan Gusdurian asal Jombang. Khofifah mengapresiasi apa yang dilakukan relawan, sebagai bentuk kecintaannya terhadap Gus Dur.
"Mereka sebelum berangkat, tadi bilang diawali dari makam Gus Dur, karena mereka Gusdurian. Jadi ada proses yang secara ideologis mereka bangun terus," tambahnya.
Baca Juga: Dapat Ucapan Selamat, Ustadz Adi Hidayat Bantah Gantikan Gus Miftah Jadi Stafsus Presiden
Soal pesan yang dibawa relawan untuk Prabowo-Khofifah, mantan Mensos RI ini tidak ingin meresponsnya. "Wes rek, ayo rek, aku ape nang Probolinggo (meninjau jembatan putus)," tandas Khofifah. (dev/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News