Dukung Santri Kembangkan Potensi Diri, SIG Kick off Program Bakti BUMN

Dukung Santri Kembangkan Potensi Diri, SIG Kick off Program Bakti BUMN Deputi Bidang SDM, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata (tengah), dan CSR Program BUMN Senior Officer SIG, Abdul Manan (dua dari kanan), saat melakukan kick off Program Bakti BUMN untuk Santri di Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah, Surabaya. Foto: Ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk () bersama 32 BUMN melakukan kick off Bakti BUMN untuk Santri di Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah, , Rabu (14/9/2022). Kegiatan meliputi Program Magang Santri dan Program Pesantrenpreneur (Pendidikan Vokasi Pondok Pesantren) di Jawa Timur.

General Manager of CSR , Edy Saraya, mengatakan bahwa pihaknya saat ini menerima 20 santri magang di perusahaan. Mereka akan belajar mengenai proses bisnis serta metode kerja selama 3 bulan.

Baca Juga: Warga Mulyorejo Digegerkan Janda Nekat Percobaan Bunuh Diri

"Ada 26 pondok pesantren yang pengajaranya mengikuti program Training of Trainer (ToT). Saat ini mereka mulai mengajarkan ilmu yang didapat kepada santri masing-masing. Setiap pondok pesantren setidaknya mempunyai 15 santri untuk dididik, sehingga sedikitnya ada 390 santri yang akan diharapkan untuk menjadi wirausahawan," paparnya.

Selain mendapatkan ilmu dan pengalaman, mereka juga akan mendapatkan sertifikasi magang dari perusahaan. Edy menambahkan, juga berupaya membangun masyarakat yang mandiri dengan melahirkan sebanyak-banyaknya wirausahawan baru melalui Program Pesantrenpreneur (Pendidikan Vokasi Pondok Pesantren).

Sudarsono, salah satu pengajar dari pondok pesantren Assalafi Al Fithrah berharap, ilmu yang diperoleh selama mengikuti ToT dapat bermanfaat untuk para santri.

Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap

"Kami berharap nantinya para santri memiliki skill tambahan, selain ilmu agama tentunya. Semoga mereka nanti bisa merintis usaha sendiri serta membuka peluang kerja bagi masyarakat," tuturnya.

Dalam kegiatan ini, bersama PT Pegadaian, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) (Pelindo), serta PT PLN (Persero) bertindak sebagai koordinator program. Kick off dilakukan oleh Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata dan General Manager of CSR , Edy Saraya.

Menteri BUMN, Erick Thohir, mengatakan bahwa Indonesia saat ini bergerak semakin maju dan menjadi bangsa yang semakin besar, sedangkan pada 2030 diprediksi jumlah penduduk Indonesia dengan usia produktif mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk. Sebagai negara berpenduduk muslim terbanyak di dunia, Indonesia memiliki ribuan pondok pesantren.

Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas

"Para santri dan santriwati diyakini akan turut berkontribusi membawa Indonesia menuju negara maju dan membangun peradaban bagi negara, serta berani menghadapi tantangan era saat ini dengan perubahan yang sangat cepat," ujarnya.

Ia menyebut, para santri dan santriwati harus mampu mengembangkan kapasitas diri di tengah tantangan disrupsi digital. Salah satu bentuk komitmen BUMN untuk terus berkontribusi terhadap ekonomi nasional dibuktikan dengan wujud Bakti BUMN, salah satunya melalui inisiasi program magang untuk santri di pesantren.

"Program magang santri ini merupakan kolaborasi yang sukses antara BUMN bersama sejumlah perguruan tinggi dan pesantren dalam meningkatkan kualitas SDM. Langkah ini merupakan persiapan bagi generasi muda menghadapi tantangan pembangunan kedepannya termasuk di sektor digital," paparnya.

Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah

Erick menuturkan, Kementerian BUMN juga telah membuka kegiatan Program Pesantrenpreneur 2022. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan berwirausaha agar pondok pesantren menjadi mercusuar peradaban, serta pusat pemberdayaan muslimpreuneur, dengan terwujudnya SDM dari para santri yang berkualitas sebagai penggerak pemberdayaan industri halal di Indonesia dan internasional.

Program Pesantrenpreneur yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN ini diikuti oleh 78 pengajar yang telah berpartisipasi dalam Program Training of Trainer (ToT) pada Mei 2022 lalu.

Pengajar berasal dari pondok pesantren di , Jember dan Kediri, telah dibekali pengetahuan tentang bisnis terapan yaitu pembelajaran tentang teknologi dan rekayasa, teknologi dan informasi, kesehatan, agrobisnis, perikanan dan agroteknologi, bisnis dan manajemen, serta tata rias dan tata boga.

Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya

"Proses belajar mengajar dalam program pesantrenpreneur akan berlangsung satu tahun ke depan, dan diharapkan bisa menjadi bekal para santri untuk menjadi wirausahawan (santripreneur) ketika lulus nanti," kata Erick. (hud/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Angkot Terbakar di Jalan Panjang Jiwo, Sopir Luka Ringan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO