Grup WA Sangat Pribumi dan Sangat Tionghoa, Sangat Agama dan Anti Agama

Grup WA Sangat Pribumi dan Sangat Tionghoa, Sangat Agama dan Anti Agama Dahlan Iskan

Harus saya akui ada juga beberapa grup yang istiqamah di jalurnya. Grup penggila durian, misalnya, sangat steril. Mereka disiplin: hanya posting soal durian. Menyenangkan. Semangat posting mereka sangat tinggi. Tapi mereka konsisten: tidak ada hal lain yang lebih penting di dunia ini kecuali durian. Rupanya durian itu tidak beragama, tidak berpolitik, dan tidak pernah kuliah di fakultas dakwah.

Tentu ada juga grup yang isinya banyak 'bertengkar'. Sebenarnya seluruh anggota grup itu dari satu aliran keagamaan yang sama. Tapi secara politik mereka berbeda perahu.

Ketika ada yang mengajak agar mendukung partai A, banyak yang marah. Ada yang berpendapat baiknya ke partai B. Ada juga yang bilang baiknya ke partai C. Tentu ada yang berpendapat berikan saja kebebasan.

Serunya bukan main. Politik itu benar-benar memabukkan. Kontroversi di bidang politik benar-benar bisa dipakai untuk melupakan banyak isu: minyak goreng, antrean solar, dan IKN. Apalagi kenaikan BBM. Pun Ferdy Sambo.

Pertengkaran di satu grup ada yang sampai membuat mereka pecah. Saling ngambek. Bikin grup sendiri-sendiri. Dua-duanya memasukkan nama saya sebagai anggota.

Saya pun tidak pernah berniat mendamaikan pertengkaran itu. Pekerjaan sudah terlalu banyak. Maka saya pilih mengambil keuntungan dari pertengkaran itu: saya exit dari dua-duanya.

Alasan saya: tidak enak kalau saya memihak. Horeeee. Bebas. Merdeka. Bisa mengurangi jumlah grup di WA.

Tapi ada juga yang perlu saya kutip di sini:

⏰ YANG ❤

Yang singkat itu : "WAKTU."

Yang menipu itu : "DUNIA."

Yang dekat itu : "KEMATIAN."

Yang besar itu : "HAWA NAFSU."

Yang berat itu : "AMANAH."

Yang sulit itu : "IKHLAS."

Yang mudah itu : "BERBUAT DOSA."

Yang sulit itu : "SABAR."

Yang sering lupa itu : "BERSYUKUR."

Yang membakar amal itu : "GHIBAH."

Yang berharga itu : "IMAN."

Yang menentramkan hati itu : "DZIKIR."

Yang mendorong ke neraka itu : "LIDAH."

Yang di tunggu ALLAH itu : "BERTAUBAT."

(Dahlan Iskan)

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO