Miris, Rumah Tak Layani Huni di Mojokerto Capai 13.632 Buah

Miris, Rumah Tak Layani Huni di Mojokerto Capai 13.632 Buah Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati memberikan bantuan kepada keluarga kurang beruntung.

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Jumlah rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Mojokerto tak bisa dibilang kecil. Data dari dinas perumahan rakyat, kawasan permukiman, dan perhubungan (DPRKP2) dan bappeda setempat menyebut, jumlah rumah tak layak huni di daerah ini mencapai 13.632 unit.

''Ternyata PR kita masih banyak, karena menurut data dari bappeda maupun DPRKP2, kita masih punya PR 13.632 rumah yang belum layak huni, dan harus dibantu dibedah rumahnya supaya menjadi layak huni," ungkap Bupati Mojokerto, dalam acara bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Timur di Pendopo Graha Maja Tama , Senin (19/9).

Baca Juga: KPU Mojokerto: Hasil Audit Dana Kampanye Pasangan Idola dan Mubarok Sama-sama Patuh

Untuk mengatasi persoalan tersebut, menggelar program tahunan berupa bedah rumah. Dalam tahun ini, pemkab membedah 90 rumah di sejumlah titik.

Bupati Ikfina menandaskan, masih banyak yang harus diselesaikan untuk mengatasi angka kemiskinan di Kabupaten Mojokerto. Salah satunya adalah mewujudkan rumah yang layak huni dan memberi support kepada para pelaku usaha mikro.

"Memang tanggungan pemerintah daerah dalam menyelesaikan berbagai permasalahan masyarakat, khususnya masyarakat yang membutuhkan bantuan, termasuk di antaranya bedah rumah, Kabupaten Mojokerto tiap tahun selalu menyelenggarakan (bedah rumah). Untuk 2022 ini, ada 90 rumah yang dibedah oleh ," ujarnya.

Baca Juga: Ratusan ASN Kabupaten Mojokerto Ikuti Senam Massal Peringatan HUT Korpri ke-53

Selain program bedah rumah, pihaknya punya program bantuan untuk para pelaku usaha mikro. Bersama baznas, Ikfina berharap bantuan yang diberikan kepada pelaku usaha mikro tidak hanya berupa modal saja. Namun juga harus dibekali dengan pelatihan untuk pelaku usaha mikro.

"Untuk mendorong supaya para pengusaha mikro kecil ini bersemangat dalam menjalankan usahanya dalam mencari nafkah, juga perlu didorong, dan bantuan-bantuan yang dibutuhkan tidak hanya dalam bentuk bantuan modal dan sarana prasarana saja. Juga penting bantuan dalam bentuk pelatihan-pelatihan peningkatan kapasitas," tuturnya.

Melalui program-program bantuan tersebut, Ikfina berharap angka kemiskinan di Kabupaten Mojokerto bisa turun. "Kita ingin bahwa angka kemiskinan di Kabupaten Mojokerto ini betul-betul bisa kita tekan dengan baik, ini terus kita kejar," pungkasnya. (yep/rev)

Baca Juga: Diikuti Ratusan Peserta, Pemkab Mojokerto Gelar MTQ II

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO