SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Partai Gerindra tak mau sekedar menjadi pengusung dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur pada Pemilu 2024. Saat itu, Gerindra bertekad mengusung kadernya sebagai calon pemimpin Jawa Timur.
Sinyal itu dinyatakan Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPP Gerindra, Bambang Haryadi. Menurut dia, sudah saatnya partai berlambang garuda ini mengusung kader sendiri dalam pesta demokrasi mendatang.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
“Saya salah satu yang memotori, kita jangan hanya jadi penonton. Kita ingin mendorong kader kita ikut berkontestasi dalam pilkada serentak pada 2024, termasuk pilgub Jatim," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Kamis (20/10/2022).
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI itu menyebut, nama Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim, Muhammad Fawait, sebagai kader andalan yang layak maju dalam kontestasi pilgub.
"Gus Fawait, mudah-mudahan, kita berharap bisa duduk di Grahadi. Biar saat acara Partai Gerindra bisa foto-foto bareng di Grahadi dan Laskar Sholawat bisa bergema di sana,” ujar Ketua Umum Satuan Relawan Indonesia Raya (Satria) itu.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Dari sejumlah hasil survei, nama Gus Fawait menjadi yang tertinggi bila dipasangkan dengan Khofifah Indar Parawansa. Sebagai pemimpin milenial, ia dianggap mampu melengkapi Khofifah yang merupakan pemimpin senior.
Pada survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) yang dirilis bulan lalu (September). Simulasi pasangan Khofifah-Fawait meraih elektabilitas 40,6 persen, tertinggi dibandingkan kandidat pasangan lain.
"Kita rakyat Jember berbangga, karena selama ini pemimpin kita berasal dari wilayah Selatan dan Utara. Tapi wilayah Timur tidak pernah ada tokoh yang jadi gubernur Jatim. Pilgub mendatang, minimal kita dapat wagub Jatim," ucap politikus muda asli Jember tersebut. (mdr/sis)
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News