
KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri menyelenggarakan capacity building bersama awak media mitra BI Kediri dengan tema 'sinergi erat, pers hebat, ekonomi kuat'.
Acara yang dibuka oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri, M. Choirur Rofiq, dengan narasumber Analis Senior Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP) BI, Yukiko Lyla Usman, tersebut digelar di Hotel Horison Ultima Riss, Malioboro, Yogyakarta, Kamis (20/10/2022) malam .
Acara yang diikuti oleh 38 orang wartawan dari berbagai media di Kediri itu memaparkan mengenai inovasi digitalisasi sistem pembayaran.
Saat sambutan pembukaan, Choirur Rofiq mengatakan acara capacity building bertujuan mempererat sinergi dan meningkatkan kapasitas untuk mendukung komunikasi bauran kebijakan Bank Indonesia di daerah. Sekaligus, mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Ia berterima kasih kepada awak media di daerah yang selama ini mendukung komunikasi kebijakan BI. Menurutnya, topik inovasi digitalisasi sistem pembayaran sengaja diambil, karena sangat relevan dengan keseharian masyarakat.
"Sebelum pandemi, Gubernur BI telah mengesahkan Blue Print Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025. Selama pandemi, sistem pembayaran digital tumbuh lebih cepat dan semakin akrab digunakan masyarakat untuk mendukung perekonomian, bahkan mulai dapat digunakan lintas negara," terang Choirur.
Sementara Yukiko menyampaikan tentang peningkatan penggunaan sistem pembayaran digital di Indonesia. Menurutnya, masyarakat dan UMKM semakin nyaman menggunakan Inovasi sistem pembayaran non tunai Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) karena transaksi menjadi lebih mudah.
“Dengan tagline cepat, mudah, murah, aman, dan handal (cemumuah), BI bersama industri keuangan juga melahirkan inovasi BI-FAST agar transfer dana lebih efisien, dan Standar Nasional Open API (SNAP) untuk mempermudah integrasi dan interoperabilitas antar aplikasi sistem pembayaran," terang Yukiko.
Pada tahun 2021, BI telah melaksanakan program 12 juta merchant QRIS dan tercapai di atas target. Ia menargetkan 15 juta user QRIS di seluruh Indonesia pada tahun 2022 untuk terus mendorong percepatan dan perluasan digitalisasi daerah. (uji/rev)