LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Pemkab Lamongan bersama jajaran TNI-Polri meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan langkah-langkah pencegahan dan mitigasi sebagai upaya preventif untuk mengurangi dampak risiko bencana alam.
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, mengatakan bahwa tren bencana di Indonesia terus meningkat dan data menunjukkan, jumlah kejadian bencana mencapai 2.788 di tahun ini. Selama 2022, wilayah Lamongan juga banyak mengalami bencana mulai dari puting beliung, tanah longsor, pohon tumbang, kekeringan, kebakaran, serta banjir.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
"Dampak banjir terjadi di Kecamatan Babat, Laren, Kali Tengah, Turi, Glagah, Karangbinangun, Sedikitnya ada 56 desa dan 1.538,2 hektare sawah atau tambak terdampak bencana banjir dan 75 rumah rusak diakibatkan terjangan angin puting beliung," kata Yuhronur saat Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Antisipasi Bencana Alam, Senin (24/10/2022).
Bupati meminta semua unsur melakukan aksi bersama guna meningkatkan kapasitas, agar mampu mengenali ancaman dan siaga dalam situasi darurat bencana secara tepat, melalui edukasi kebencanaan dan simulasi latihan penanganan, serta mendorong latihan kesiapsiagaan dari tingkat yang paling kecil, yaitu keluarga, RT/RW, dan seluruh komunitas.
“Saya mengimbau dan untuk menjadikan perhatian yang serius dari semua elemen terkait kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, yaitu meningkatkan sinergitas antar-stakeholder dalam upaya mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana," ucapnya.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
"Melakukan pendekatan secara preventif kepada masyarakat terkait peran serta dalam menghadapi bencana, dan menyiapkan mental dan fisik yang prima dilandasi komitmen moral dan disiplin kerja yang tinggi menghindari ego sektoral dalam penanganan bencana,” imbuhnya.
Kemudian, kata Yuhronur, pihak terkait diminta untuk melakukan pelatihan secara intern dan terpadu terhadap personel yang akan ditugaskan, sehingga siap dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
"Lalu melakukan pengecekan intern secara berkala semua peralatan, sehingga siap pakai pada saat penanggulangan bencana yang mungkin akan terjadi, serta patuhi dan tetapkan protokol kesehatan di mana pun dan kapan pun berada," tuturnya.
Baca Juga: Ultraman Turun Tangan Bantu Warga Terdampak Kekeringan di Lamongan
Selain 6 imbauan tersebut, Pemkab Lamongan melalui badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) juga telah mempersiapkan berbagai keperluan yang ditinjau langsung Bupati Yuhronur, mulai dari kesiapan SDM, logistik, posko bencana, hingga kesiapan transportasi yang digunakan untuk memberikan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat.(qom/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News