PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Para aktivis LSM yang tergabung dalam Fortran (Forum Transparansi Anggaran) kembali mendatangi Gedung DPRD Pasuruan, Kamis (20/10/22) lalu. Dalam kesempatan itu, mereka meminta penjelasan atas tudingan dari legislatif kepada eksekutif terkait adanya anggaran siluman.
Mengingat, pembahasan anggaran antara legislatif dan eksekutif tidak sinkron sehingga terjadi tarik menarik kepentingan. Hal itulah yang mengundang kritikan dari sejumlah aktivis LSM.
Baca Juga: DPRD Kabupaten Pasuruan Mendadak Rombak AKD, Muchlis: Catatan Buruk Sepanjang Sejarah
Maulana Solehudin, salah satu aktivis LSM yang ikut serta dalam audiensi Fortran bersama dewan dan pemkab, mengaku muak dengan pertikaian antara eksekutif dan legislatif soal anggaran.
"Pembahasan anggaran oleh timgar dan banggar dilakukan di gedung dewan, APBD juga disahkan di gedung dewan. Kalo muncul anggaran siluman, legislatif juga ikut andil salah, karena melekat dalam unsur pemerintah," cetus pendekar hukum asal Ranu Grati tersebut.
Menurut pria yang berlatar belakang advokat ini, ada dua masalah yang mengiringi munculnya anggaran siluman ini. Salah satunya, soal administrasi pembangunan yang tidak ada, bahkan nilai pembangunan itu terkesan ditutupi.
Baca Juga: PT BKP Dilaporkan Soal Proyek Gedung BPBD Pasuruan, Lujeng: Lelang Sudah Sesuai Prosedur
"DPRD saat ini terindikasi sangat tidak transparan, seperti dana bantuan sosial atau yang lain rancangannya saja tidak dipublikasi," terangnya.
Karena itu, meminta kepada eksekutif dan legislatif bekerja dengan profesional. "Apalagi adanya tuduhan dari pimpinan DPRD masalah anggaran siluman tersebut, kami muak mendengarnya. Pengesahan APBD itu dilakukan oleh legislatif di gedung dewan. Kalau itu salah, dewan sebagai bagian dari pemerintah juga melakukan tindakan salah," ungkapnya.
Ia meminta statement adanya dana susupan tersebut dijelaskan oleh pimpinan dewan agar tidak ada fitnah. Dia melihat tidak ada sinergi antara eksekutif dan legislatif.
Baca Juga: Khofifah Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir di Pasuruan
"Buktinya, sampai ada statement seperti tersebut. Jadi, harus dibeberkan seperti apa anggaran siluman itu supaya tidak menjadi fitnah," jelasnya. (ard/par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News