Hadapi Krisis Dunia, Gubernur Khofifah Berharap FRI Lahirkan Rekomendasi Strategis

Hadapi Krisis Dunia, Gubernur Khofifah Berharap FRI Lahirkan Rekomendasi Strategis Gubernur Khofifah saat menerima peserta FRI 2022 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur berharap, Forum Rektor Indonesia (FRI) mampu melahirkan rekomendasi strategis guna menghadapi tiga ancaman krisis dunia, yaitu pangan, energi, serta ekonomi baik tingkat lokal, regional, hingga nasional dan Global. 

"Kami harapkan melalui forum rektor ini akan bisa melahirkan rekomendasi strategis yang akan memberikan solusi efektif dalam menghadapi tiga ancaman krisis dunia," kata gubernur saat menerima peserta FRI 2022 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu (29/10/2022) malam.

Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024

Universitas Airlangga terpilih sebagai tuan rumah dalam agenda yang digelar selama dua hari itu, 29-30 Oktober 2022. Forum ini dihadiri 384 peserta dari 345 institusi, di antaranya Dikti, Perguruan Tinggi Islam Negeri (PTIN), Perguruan Tinggi Negeri (PTN), dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

Di hadapan Rektor Universitas seluruh Indonesia, menyampaikan rekomendasi utama kaitannya dalam kesiapan menghadapi ancaman krisis pangan yang mengancam dunia. Menurut dia, solusi yang bisa diimplementasikan pemerintah daerah bisa efektif jika dirumuskan detail. Dari lokal, regional akan berkontribusi nasional dan seterusnya global.

Gubernur mencontohkan, terkait peningkatan produktivitas petani padi bisa didukung melalui pembaharuan Alat Mesin Pertanian (Alsintan). Kebutuhan seperti Combine Harvester, Drier dan Rice Milling Unit (RMU), disebutnya bisa terpenuhi melalui adanya kemudahan bantuan kredit modal bagi petani dengan grace period tertentu.

Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo

"Kalau sawit bisa dapat Grace Period empat tahun, kenapa KUR untuk alsintan Gapoktan tidak bisa?," ujarnya.

Ia menambahkan, secara Scientific penggunaan Harvester bisa mengurangi loss 9 %sampai 11%. Sehingga, jika total produksi padi di Indonesia mencapai 32 juta ton. Maka sesungguhnya terdapat potensi untuk bisa menyelamatkan minimal 3,2 juta ton, untuk 10% nya.

Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman

"Ada banyak managemen pengelolaan sektor holtikultur dan pertanian yang kita miliki, saya rasa kita tidak perlu khawatir akan krisis pangan. Jika ini bisa direkomendasikan di forum rektor, akan menjadi harapan baru bagi seluruh petani kita, termasuk di dalamnya adalah pupuk untuk tambak," urai Ketua Ikatan Alumni (IKA) Unair itu.

"Kalau ini jadi bagian dari rekomendasi Forum Rektor, sebetulnya adalah salah satu jawaban bahwa Indonesia bukan hanya siap pada ketahanan pangan, tapi juga kedaulatan pangan," tuturnya menambahkan.

menjelaskan, Jawa Timur di 2020 dan 2021 menjadi kontributor padi terbesar di Indonesia. Hal ini telah tertuang pada data BPS, di tahun 2022, Jawa Timur semoga kembali produksi padinya tertinggi se indonesia.

Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN

Selain itu, wilayahnya merupakan penghasil daging sapi terbesar secara nasional. Sebab ada balai besar inseminasi buatan (BBIB) yang membuat sapi di Jawa Timur populasinya mencapai 5,1 juta ekor, dan wilayah lainnya dengan 1,8 juta/

"Jadi apa yang ingin kami sampaikan adalah Jatim ingin menyiapkan swasembada pangan di banyak sektor termasuk di dalamnya produksi daging," ucapnya.

Selain menyoroti permasalahan krisis pangan, krisis energi juga tidak lepas dari perhatian gubernur. Ia menyebut, tengah berada dalam komitmen kuat untuk mendukung program-program yang berbasis Renewable Energy.

Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman

"Kita sudah ada program PLTS berbasis rooftop. Selain itu ada pemberian insentif bagi mereka yg menggunakan kendaraan berbasis listrik, insentifnya adalah hanya membayar pajak 10%. Dimana, 90 persen-nya dibayar oleh APBD," paparnya.

Gubernur menyatakan, mengacu pada rekomendasi-rekomendasi tersebut diharapkan melalui FRI akan terbangun sinergitas luar biasa antara pemerintah dengan civitas akademika.

"Sesungguhnya jika kita ingin mensinergikan, meski sudah berperan besar tetapi perguruan tinggi tetap sangat ditunggu oleh banyak kepala daerah untuk bisa membangun sinergitas yang lebih konkret hari ini dan yang akan datang.  merasakan berbagai inovasi telah dihadirkan oleh perguruan tinggi, baik di Jatim maupun di luar Jatim," pungkasnya sembari berterima kasih.

Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024

Dalam kesempatan tersebut, Rektor Universitas Airlangga Prof. Mohammad Nasih, yang juga sebagai Ketua FRI yang baru menyampaikan kesiapan Civitas Akademik dalam mendukung program kerja pemerintah, utamanya melalui Riset.

"Kawan-kawan rektor siap berkontribusi secara signifikan dalam memberi berbagai macam solusi dan bekerja bersama untuk mengatasi berbagai persoalan," tegasnya.

Dukungan akan diberikan oleh para Rektor mulai dari isu-isu mendasar di bidang kemanusiaan dan kesehatan seperti stunting dan pengangguran. Hingga isu global yang melanda dunia seperti ancaman krisis dan perubahan iklim dunia. (dev/mar)

Baca Juga: Sholawatan Bersama Habib Syekh, Khofifah Ajak Generasi Muda Tingkatkan Prestasi dan Jauhi Narkoba

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO