Kendalikan Inflasi di Jatim, Gubernur Khofifah Paparkan Strategi 4K

Kendalikan Inflasi di Jatim, Gubernur Khofifah Paparkan Strategi 4K Gubernur Jawa Timur Khofifah saat mengikuti rakor pengendalian inflasi daerah bersama Menteri Dalam Negeri RI secara virtual di Gedung Negara Grahadi, Senin (7/11).

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Guna mengendalikan inflasi di Jawa Timur, Gubernur Indar Parawansa menerapkan strategi . Yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.

Strategi tersebut dijelaskan Gubernur Kjofifah usai mengikuti rakor pengendalian inflasi daerah bersama Menteri Dalam Negeri RI secara virtual di Gedung Negara Grahadi, Senin (7/11).

Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu lalu membedah satu per satu . Pertama keterjangkauan harga. Untuk poin ini, bersama jajaran OPD dan elemen strategis terkait menjalankan program Operasi Pasar Lumbung Pangan Jatim.

Tujuannya untuk memberikan akses komoditi dengan harga terjangkau langsung ke masyarakat. Saat ini, operasi pasar ini telah dilakukan di berbagai kota/kabupaten dan berbagai pasar.

Berikutnya, untuk poin ketersediaan pasokan, melakukan berbagai langkah di bidang pertanian dan peternakan. Salah satunya dengan menyerap gabah beras petani, percepatan gerakan tanam padi di 38 kabupaten/kota, dan pengendalian ketersediaan komoditas sektor peternakan.

“Saat ini tercatat ada 18 kabupaten/kota yang melaksanakan percepatan tanam padi. Bahkan, capaian luas tambah tanam padi musim tanam Tahun 2022 mencapai 1.887.894 hektare atau meningkat 33.124 hektare atau 1,79%,” ungkap Gubernur

Mantan Menteri Sosial RI ini kemudian juga menjamin kelancaran distribusi bahan pokok dengan memberikan subsidi angkutan kapal untuk kepulauan terluar Jatim, memperbaiki infrastruktur jalan, mengusulkan toleransi angkutan ODOL (over dimension overloading) di tahun 2023, dan juga mengamankan pasokan bbm dan LPG 3kg bagi nelayan dan petani.

“Kita jalin sinergitas bersama Forkopimda Jatim dan seluruh elemen strategis di Jatim untuk mengamankan proses dan kelancaran distribusi bahan pokok,” ujarnya

Selain 3 hal tersebut, juga membangun komunikasi efektif kepada masyarakat. Sentra produksi dan titik yang bisa diakses oleh masyarakat.

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO