JEMBER, BANGSAONLINE.com - Tarif angkutan umum yang beroperasi di Kabupaten Jember masih simpang siur. Meski sudah ada penyaluran bantuan atau subsidi, sejumlah angkutan umum di Jember masih menarik tarif kepada penumpang.
Menanggapi hal tersebut, Kabid Angkutan dan Sarana Dishub Jember, Sujarwo, mengatakan hal tersebut dikarenakan belum ada kejelasan dari pemerintah pusat maupun provinsi.
Baca Juga: Seribu Massa SSC di Jember Nyatakan Dukung Khofifah-Emil
Hal ini berbeda dengan kasus kenaikan harga BBM di tahun-tahun sebelumnya, di mana selalu disusul dengan surat edaran dari Kementerian Perhubungan RI mengenai tarif angkutan umum. Karena hal tersebut berkaitan erat dengan pengendalian dampak kenaikan harga BBM.
"Sebenarnya (harus) ada surat edaran, cuman sampai hari ini belum ada surat edaran dari pusat maupun provinsi," ujarnya, di sela agenda pemberian subsidi kepada angkutan umum Jember, Jumat (11/11).
Terkait masih banyaknya supir angkutan umum yang menarik tarif kepada penumpang, Sujarwo menjelaskan bahwa penggratisan tarif pada penumpang hanya berlaku di jam-jam tertentu.
Baca Juga: DPPTK Ngawi Boyong Perwakilan Pekerja Perusahaan Rokok untuk Ikuti Bimtek di Jember
Oleh sebab itu, pihaknya merespons hal tersebut dengan membuat rancangan patokan tarif angkutan umum, sembari menunggu surat edaran dari pihak kementerian.
"Jadi kita melaksanakan perhitungan tarif berdasarkan biaya operasional yang ada. Kita tetapkan tarif untuk wilayah Jember saja," ungkapnya.
(Sujarwo)
Baca Juga: 5 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Jember
Kendati demikian, rancangan peraturan tersebut masih belum ditetapkan. "Tarif angkutan sedang kita ajukan untuk SK penetapannya ke bagian hukum. Sudah berbentuk draft," pungkasnya. (yud/bil/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News