KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - TP PKK Kota Pasuruan kembali menggelar tes inspeksi visual asamasetat (IVA) secara gratis. Program ini diadakan dalam rangka mencegah kematian wanita akibat kanker serviks dan payudara.
Ketua TP PKK Kota Pasuruan, Fatma Saifullah Yusuf, mengatakan bahwa kegiatan itu telah dilaksanakan selama 3 hari, 24-25 Oktober dan 9 November 2022. Agenda tersebut berlangsung di Kantor PKK Kota Pasuruan dan Bus Fatma Foundation.
Baca Juga: Ketua DPRD Pasuruan Support Penuh Persekabpas untuk Terus Menang di Liga Nusantara
"Pemeriksaan IVA test secara gratis dengan judul Gemativa PKK atau gerakan bersama tes IVA oleh Kader PKK Kota Pasuruan ini bersinergi dengan Dinas Kesehatan Kota Pasuruan dan Ikatan Bidan Indonesia," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Senin (14/11/2022).
Menurut dia, IVA test ini sangat penting dilakukan sebagai bentuk upaya mendeteksi dini adanya kanker serviks dan payudara. Sehingga, dapat segera dilakukan penanganan lebih lanjut jika hasilnya kurang baik.
Baca Juga: Peringatan Harkodia di Pasuruan, Pj Gubernur Jatim Tekankan Pilar Utama Pencegahan Korupsi
“Pemeriksaan IVA test berjalan sejak 2021. Kemarin, TP PKK Kota Pasuruan bersinergi dengan dinas kesehatan dan IBI," tuturnya.
Berdasarkan catatan yang dihimpun TP PKK Kota Pasuruan, tahun lalu IVA test diikuti oleh sebanyak 400 perempuan. Sekarang, peserta meningkat jadi 1.000 perempuan se-Kota Pasuruan.
Sedangkan pendaftaran masuk sebanyak 735 peserta, tapi yang terlayani sebanyak 562, karena banyak peserta yang tidak memenuhi syarat. Dalam kegiatan ini, peserta juga bisa memeriksa kadar CO2 dalam paru, tensi darah, serta cek gula darah di Pendopo Surga Surgi.
Baca Juga: Polisi di Pasuruan Ringkus Bandar Sabu
Gemativa diharapkan dapat dilakukan setiap tahun, karena kanker serviks dan payudara merupakan penyakit yang berbahaya untuk perempuan. Istri Wali Kota Pasuruan itu berharap dukungan dari semua pihak agar kesadaran perempuan untuk memeriksakan diri semakin meningkat.
“Menurut laporan panitia, peserta yang terinfeksi misalnya keputihan, gatal-gatal, ada sekitar 30 orang untuk selanjutnya diberi obat saja agar diminum beberapa hari. Dan yang teridentifikasi positif sebanyak 6 orang," ucapnya.
"Tentu yang positif ini kami arahkan untuk diperiksa lebih lanjut kepada yang ahli atau yang lebih kompeten di bidangnya, agar dapat segera ditangani sejak dini dan bisa disembuhkan," pungkasnya. (ard/par/mar)
Baca Juga: Dua Dinkes Gelar Deteksi Dini Kanker Leher Rahim di Kota Batu, Ternyata ini Hasilnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News