4 Stadium Gejala HIV yang Harus Diwaspadai

4 Stadium Gejala HIV yang Harus Diwaspadai Penggunaan narkoba (NAPZA) suntikan adalah faktor besar dalam penyebaran infeksi HIV (foto: Pixabay)

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - HIV atau Infeksi human immunodeficiency virus merupakan virus yang menyerang atau melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh menjadi lemah dan rawan terkena penyakit.

Infeksi HIV yang tidak segera ditangani sejak tahap awal bisa berkembang menjadi AIDS atau acquired immunodeficiency syndrome.

Baca Juga: 6 Makanan yang Baik Dikonsumsi oleh Pengidap HIV/AIDS (ODHA)

Penularan HIV/AIDS terjadi melalui dua jalur yaitu lewat darah dan cairan kelamin. Penyakit ini bisa menular lewat hubungan seks gonta-ganti pasangan, penggunaan pisau cukur atau jarum suntik tidak steril, sampai penularan dari ibu hamil yang terinfeksi HIV/AIDS melalui plasenta ke janin.

Dilansir dari laman resmi RS Soewandhi Surabaya, berikut ini adalah ciri gejala yang muncul pada seseorang yang terinfeksi HIV/AIDS:

Gejala HIV/AIDS

Stadium 1

Fase stadium satu disebut sebagai infeksi HIV asimtomatik dimana indikasi HIV awal masih tidak terasa. Fase tahap ini tidak memperlihatkan gejala karena belum masuk kategori sebagai AIDS. Apabila ada gejala yang sering terlihat adalah pembengkakan kelenjar getah bening di sejumlah bagian tubuh seperti leher, lipatan paha, dan ketiak. Pada fase ini penderita atau ODHA masih terlihat wajar dan sehat namun penderita sudah terkontaminasi serta dapat menularkan virus tersebut ke orang lain.

Stadium 2

Ketahanan tubuh penderita (ODHA) pada stadium 2 umumnya mulai menyusut, namun pertanda fase mulai muncul dapat berupa:

  • Infeksi saluran pernapasan seperti bronkitis, radang telinga tengah, radang tenggorokan, dan sinusitis.
  • Infeksi jamur pada jari- jari dan kuku
  • Berat badan turun tanpa sebab. Penurunan bisa mencapai kurang dari 10 persen dari sebelumnya
  • Timbul bintil kulit berisi air dalam lima tahun secara berulang
  • Gatal pada kulit tubuh
  • Radang mulut dan sariawan di ujung bibir yang berulang
  • Gangguan kulit yang menyebabkan kulit bersisik, berwarna kemerahan,dan berketombe

Stadium 3

Pada gejala Stadium 3 mulai muncul gejala-gejala yang spesifik sehingga dapat menunjukan diagnosis infeksi HIV/AIDS. Gejala pada fase ini antara lain:

  • Radang gusi, infeksi gusi, dan radang mulut akut yang tidak kunjung sembuh
  • Penurunan sel darah putih, trombosit, dan sel darah merah
  • Penurunan berat badan kurang dari 10% tanpa penyebab yang jelas
  • Demam yang terus muncul dan hilang selama lebih dari satu bulan
  • Infeksi jamur pada mulut
  • Bercak putih pada lidah yang tampak kasar dan berbulu
  • Tuberkulosis pada paru
  • Diare yang berlangsung lebih dari satu bulan tanpa sebab yang jelas

Stadium 4

Merupakan stadium akhir AIDS yang terlihat dengan pembengkakan kelenjar limfa di seluruh tubuh. Dalam fase ini pasien dapat merasakan sejumlah gejala infeksi oportunistik sebagai tanda infeksi pada sistem kekebalan tubuh yang lemah. Beberapa gejala dapat ditandai seperti:

  • Infeksi sendi dan tulang, radang otak, serta Infeksi bakteri berat,
  • Pasien akan mengalami penurunan berat badan lebih dari 10% dan semakin kurus
  • Pneumonia pneumocystis dengan gejala batuk kering, demam, kelelahan berat, dan sesak nafas
  • Tuberkulosis kelenjar
  • Infeksi herpes simplex kronis yang menimbulkan masalah di sekitar bibir dan kulit kelamin
  • Infeksi jamur di kerongkongan sehingga menyebabkan kesusahan untuk makan
  • Penurunan kesadaran dan kondisi ketahanan pasien ODHA sudah sangat lemah sehingga aktivitas hanya dilakukan di tempat tidur
  • Kanker yang dikarenakan oleh infeksi virus human herpesvirus 8 (HHV8)
  • Infeksi toksoplasma otak yang mengakibatkan abses di otak (git)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO