SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Seleksi Duta Pelajar Antikorupsi Jawa Timur memasuki babak final, Kamis (1/12). Sebanyak 10 duta pelajar antikorupsi telah diseleksi dari kabupaten/kota se-Jawa Timur bersaing dalam babak final yang digelar di Alun-Alun Kota Surabaya.
Seleksi meliputi tes tulis, karya tulis ilmiah remaja, dan presentasi karya tulis ilmiah remaja sebelum sampai pada final. Masing-masing finalis juga harus dapat menjawab pertanyaan dari empat dewan juri.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memberi dukungan penuh terhadap seleski pelajar antikorupsi ini. Gubernur bahkan memberikan pertanyaan kepada salah satu peserta tentang opini peserta seputar tema acara Hakordia (Hari Antikorupsi Sedunia), "Indonesia Pulih, Bersatu Lawan Korupsi."
"Apa kamu tahu tentang tema Hakordia tahun ini? Coba uraikan apa yang ada dalam pikiranmu, Nak," tanya Khofifah pada siswa kelas X asal SMA Negeri 1 Pacitan, Audy Aulia Insani Sudrajat.
Audy pun menjawab, generasi muda sebagai calon pemimpin bangsa di tahun 2045, harus mengedepankan sikap integritas.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
"Kita akan memimpin bangsa nantinya, jadi harus ditanamkan sejak dini pendidikan antikorupsi," jawab remaja berusia 16 tahun itu.
Usai mendengar jawaban Audy dan peserta lain, Khofifah menyampaikan rasa bangganya akan intelektualitas yang dimiliki putra-putri Jawa Timur. Khofifah juga mendukung pendidikan antikorupsi yang dikenalkan sejak dini.
"Saya terkesan sekali dengan anak-anak kita yang sangat cerdas mengemukakan pendapatnya hari ini. Alhamdulillah, Jawa Timur punya banyak putri daerah yang memiliki integritas tinggi. Saya dukung pendidikan antikorupsi sejak dini agar terus ada yang menjaga generasi kita di masa depan," tutur Khofifah.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
Mantan Menteri Sosial RI itu mengatakan, pendidikan antikorupsi sebaiknya tidak berhenti di jenjang SMA/SMK/MA saja. Namun juga sejak anak-anak masih usia pra sekolah.
"Jadi sejak kecil, anak-anak sudah harus diajarkan tentang moral dan nilai integritas. Sederhananya, harus mengerti perbedaan baik dan buruk. Jadi diajari hal-hal kecil, seperti tidak boleh mengambil milik teman, jangan terlambat masuk kelas, jujur sama orang tua. Hal-hal seperti ini harus dimulai sejak dini," jelasnya.
Selain menyaksikan pemilihan Duta Pelajar Antikorupsi Jatim, Khofifah juga menyempatkan diri meninjau beberapa stand dari instansi pemerintah seperti Bank Jatim, Bank Jateng, Pemkab Ngawi, Pemprov Kalimantan Selatan, Bapenda Jatim, Kementerian Keuangan Wilayah Jatim, dan sebagainya. (dev/ns)
Baca Juga: Peringati Hakordia, Pj Wali Kota Batu Minta Sektor Pendidikan Tumbuhkan Budaya Antikorupsi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News