KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Keripik buah dengan enam varian produksi Kendedes Selecta Kota Batu laris manis menjelang hari libur Natal dan tahun baru 2023 (nataru). Permintaan camilan keripik buah renyah, sedap, dan manis yang diolah dengan bumbu khas ini meningkat 60 persen.
Khamim Tohari, pemilik usaha Keripik Kendedes Selecta, mengatakan enam varian keripik buah tersebut adalah keripik apel, keripik mangga, keripik nangka, keripik pisang, keripik salak, dan keripik nanas.
Baca Juga: Gelar Sosialisasi Pemungutan, Hitung dan Rekapitulasi Suara, Ini Harapan KPU Kota Batu
"Enam varian itu, semuanya menjelang natal dan tahun baru mengalami peningkatan permintaan. Untuk produksi keripik apel saja membutuhkan bahan baku 1,5 ton dari biasanya sekitar satu ton dalam sehari," katanya, Minggu (11/12/2022).
Menurut pria yang juga Anggota DPRD Kota Batu tersebut, produksi keripik buah apel lebih mudah daripada produksi keripik buah lainnya. Sebab, buah apel mudah didapatkan di daerah Malang Raya. Sedangkan buah nanas, nangka, salak, dan mangga, didapatkan dari daerah luar Malang Raya.
Baca Juga: Beberkan Manfaat Car Free Day, Pj Wali Kota Batu Borong Dagangan UMKM untuk Panti Asuhan
"Seiring dengan kenaikan harga BBM, enam varian keripik buah juga mengalami kenaikan, namun nilainya tidak seberapa, yakni sekitar Rp5.000. Keripik apel kita jual Rp95 ribu per kilogramnya, keripik nangka Rp120 ribu, kripik salak Rp85 ribu, dan pisang Rp80 ribu," jelasnya.
Sementara itu, Istri Khamim Tohari, Lilik, mengatakan, usaha keripik itu dirintisnya sejak 2012. Dari tahun ke tahun, usaha tersebut terus mengalami peningkatan.
"Alhamdulillah dan bersyukur usaha yang kita rintis bersama keluarga, dari tahun ke tahun terus berkembang. Sekarang ada 40 pegawai yang bekerja, mereka mayoritas adalah warga sekitar sini," jelasnya.
Baca Juga: Jaga Kamtibmas Jelang Pilkada 2024, Polres Batu dan Tim Gabungan Gelar Patroli Skala Besar
Untuk pemasaran, Lilik melakukan berbagai cara dalam mempromosikan keripik buah produksinya. Pihaknya beriklan di media sosial dan online, mulai film pendek tiktok, hingga pameran UMKM. Bahkan, Lilik juga memberikan wisata edukasi kepada para pengunjung yang datang di tempat pengolahan keripik.
"Keripik produksi kami sudah banyak masyarakat yang sudah kenal, tidak hanya di Malang Raya, Jawa Timur, tetapi juga di luar Jawa, seperti Lampung dan Kalimantan," ungkapnya.
Selain itu, ia juga menyediakan sistem reseller. Yaitu mempersilakan supplier untuk membeli produk keripik yang belum dikemas, untuk kemudian dijual kembali.
Baca Juga: Pj Wali Kota Batu Tinjau Perbaikan Stadion Brantas dan GOR Gajah Mada
"Yang dominan itu keripik buah apel karena bahan baku ada di sekitar kita. Kita ini jual reseller, mulai kemasan 5 kg, ada yang minta 50 kg, satu kuintal, sampai 1 ton. Tapi tergantung pasar mereka dan harus dikemas ulang," tuturnya. (adi/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News