JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Prudential Syariah melaunching kemitraan strategis bersama PBNU. Selain mempertegas komitmen berkelanjutan, kerja sama ini juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di tanah air.
Kemitraan Prudential Syariah dan PBNU ini mencakup di antaranya pelaksanaan program literasi dan inklusi keuangan syariah, edukasi serta kerja sama kesehatan dan pendidikan berbasis syariah, serta ZISWAF (Zakat Infaq Sodaqoh Wakaf). Sejumlah program itu ditujukan kepada masyarakat Indonesia, khususnya Nahdliyin yang jumlahnya lebih dari 100 juta orang.
Baca Juga: Hari Santri Nasional 2024, PCNU Gelar Drama Kolosal Resolusi Jihad di Tugu Pahlawan Surabaya
"Dalam menjalankan komitmen berkelanjutan untuk memperluas jangkauan perlindungan berbasis syariah, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia, Prudential Syariah senantiasa menjalin kerja sama dengan berbagai pihak yang kredibel, dan terkemuka," kata Presiden Direktur Prudential Syariah, Omar Sjawaldy Anwar.
Kemitraan PBNU bersama Prudential Syariah diharapkan dapat menjangkau komunitas-komunitas muslim, UMKM, dan perempuan, pelajar dhuafa berprestasi, termasuk menjangkau masyarakat di seluruh wilayah di Indonesia yang sedang mengalami bencana alam, sehingga dapat membawa keberkahan untuk sesama.
"Kami sangat berbahagia mulai hari ini dapat bersama-sama dengan PBNU, sebagai organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, mendorong pertumbuhan ekonomi syariah nasional melalui beragam inisiatif di sepanjang 2023," imbuhnya.
Baca Juga: BPRS Bhakti Sumekar Luncurkan Inovasi Sistem Pembayaran Ishtishna untuk Perumahan
Sementara itu, Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), menyambut baik kerja sama yang dilakukan antara pihaknya dengan Prudential Syariah.
"PBNU bersama Prudential Syariah memiliki tujuan yang sama, yaitu memajukan ekonomi syariah nasional dan mendukung tercapainya aspirasi Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia di 2024. Kami percaya dengan bertumbuhnya ekonomi syariah di Indonesia, maka akan turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata dia.
Berdasarkan laporan The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC), populasi muslim di Indonesia diperkirakan sebanyak 237,56 juta jiwa atau setara dengan 86,7 persen populasi di dalam negeri. Apabila dibandingkan secara global, jumlah populasi muslim di Indonesia setara dengan 12,30 persen dari populasi muslim dunia yang sebanyak 1,93 miliar jiwa.
Baca Juga: Ba'alawi dan Habib Luthfi Jangan Dijadikan Pengurus NU, Ini Alasan Prof Kiai Imam Ghazali
Laporan ini memperlihatkan besarnya potensi yang dimiliki Indonesia untuk mendorong ekonomi syariah sebagai sumber pertumbuhan yang kuat dalam mendukung ketahanan ekonomi nasional dan pada akhirnya, membuktikan keabsahan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah global.
Komitmen berkelanjutan Prudential Syariah untuk menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi syariah nasional didukung oleh 3 strategi: inovasi, kolaborasi, dan digitalisasi. Hingga kini, Prudential Syariah telah melayani dan melindungi lebih dari 500.000 peserta dan secara konsisten melakukan upaya meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan syariah.
“Kami sangat mengapresiasi PBNU atas terbukanya kerja sama ini. Kemitraan dengan PBNU juga merupakan manifestasi dari sikap gotong royong yang menjadi prinsip utama syariah, dalam hal ini untuk mengedukasi masyarakat dan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah," kata Omar.
Baca Juga: Tembakan Gus Yahya pada Cak Imin Mengenai Ruang Kosong
"Ke depannya, kami akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, regulator, dan para pemangku kepentingan terkait lainnya untuk meningkatkan literasi dan inklusi syariah agar masyarakat dapat hidup lebih sehat dan sejahtera,” pungkasnya. (mid/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News