Dorong Pertumbuhan Ekonomi Syariah, Prudential Syariah Gandeng PBNU

Dorong Pertumbuhan Ekonomi Syariah, Prudential Syariah Gandeng PBNU Suasana penandatanganan MoU antara PBNU dengan Prudential Syariah.

JAKARTA, BANGSAONLINE.com melaunching kemitraan strategis bersama . Selain mempertegas komitmen berkelanjutan, kerja sama ini juga untuk mendorong pertumbuhan di tanah air.

Kemitraan dan ini mencakup di antaranya pelaksanaan program literasi dan inklusi keuangan syariah, edukasi serta kerja sama kesehatan dan pendidikan berbasis syariah, serta ZISWAF (Zakat Infaq Sodaqoh Wakaf). Sejumlah program itu ditujukan kepada masyarakat Indonesia, khususnya Nahdliyin yang jumlahnya lebih dari 100 juta orang.

Baca Juga: Tegaskan Tetap Banom NU, Pengurus Cabang Jatman Tuban Dukung Penuh Kongres XIII Pusat di Boyolali

"Dalam menjalankan komitmen berkelanjutan untuk memperluas jangkauan perlindungan berbasis syariah, sekaligus mendorong pertumbuhan  di Indonesia, senantiasa menjalin kerja sama dengan berbagai pihak yang kredibel, dan terkemuka," kata Presiden Direktur , Omar Sjawaldy Anwar.

Kemitraan bersama diharapkan dapat menjangkau komunitas-komunitas muslim, UMKM, dan perempuan, pelajar dhuafa berprestasi, termasuk menjangkau masyarakat di seluruh wilayah di Indonesia yang sedang mengalami bencana alam, sehingga dapat membawa keberkahan untuk sesama.

"Kami sangat berbahagia mulai hari ini dapat bersama-sama dengan , sebagai organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, mendorong pertumbuhan nasional melalui beragam inisiatif di sepanjang 2023," imbuhnya.

Baca Juga: Tumbuh Positif di Kuartal III 2024, Prudential Syariah Berhasil Salurkan Santunan Rp1,8 Triliun

Sementara itu, Ketua Umum , Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), menyambut baik kerja sama yang dilakukan antara pihaknya dengan .

" bersama  memiliki tujuan yang sama, yaitu memajukan nasional dan mendukung tercapainya aspirasi Indonesia sebagai pusat dunia di 2024. Kami percaya dengan bertumbuhnya di Indonesia, maka akan turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata dia.

Berdasarkan laporan The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC), populasi muslim di Indonesia diperkirakan sebanyak 237,56 juta jiwa atau setara dengan 86,7 persen populasi di dalam negeri. Apabila dibandingkan secara global, jumlah populasi muslim di Indonesia setara dengan 12,30 persen dari populasi muslim dunia yang sebanyak 1,93 miliar jiwa.

Baca Juga: PWNU se-Indonesia Rakor di Surabaya, Dukung PBNU Selalu Bersama Prabowo

Laporan ini memperlihatkan besarnya potensi yang dimiliki Indonesia untuk mendorong sebagai sumber pertumbuhan yang kuat dalam mendukung ketahanan ekonomi nasional dan pada akhirnya, membuktikan keabsahan Indonesia sebagai pusat global.

Komitmen berkelanjutan untuk menjadi kontributor utama pertumbuhan nasional didukung oleh 3 strategi: inovasi, kolaborasi, dan digitalisasi. Hingga kini,  telah melayani dan melindungi lebih dari 500.000 peserta dan secara konsisten melakukan upaya meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan syariah.

“Kami sangat mengapresiasi atas terbukanya kerja sama ini. Kemitraan dengan juga merupakan manifestasi dari sikap gotong royong yang menjadi prinsip utama syariah, dalam hal ini untuk mengedukasi masyarakat dan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah," kata Omar.

Baca Juga: Rais Aam PBNU Ngunduh Mantu dengan Pemangku Pendidikan Elit dan Tim Ahli Senior di BNPT

"Ke depannya, kami akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, regulator, dan para pemangku kepentingan terkait lainnya untuk meningkatkan literasi dan inklusi syariah agar masyarakat dapat hidup lebih sehat dan sejahtera,” pungkasnya. (mid/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO