SURABAYA (bangsaonline)- Kurikulum 2013 mewajibkan mata pelajaran (mapel) sejarah diikuti seluruh siswa tahun pelajaran 2014 - 2015 ini. Langkah ini ini dilakukan agar ada keterkaitan antara pendidikan dan kebudayaan dengan dimasukannya unsur kebudayaan dalam kurikulum 2013.
Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Kacung Marijan mengungkapkan, mapel Sejarah ini wajib bagi semua siswa dalam setiap jenjang. Untuk jenjang SD pelajaran sejarah dimasukkan ke dalam beberapa mata pelajaran inti seperti Bahasa Indonesia, PPKN dan beberapa mapel lainnya.
Untuk SMP dan SMA mapel Sejarah ini diwajibkan dengan menjadi mapel tersendiri. Bahkan untuk SMA sejarah ini akan ditambahkan modul tambahan sejarah untuk siswa yang memilih peminatan Ilmu-Ilmu Sosial (IIS). Sedangkan untuk peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIA) mapel Sejarah ini mutlak harus diajarkan.
Baca Juga: Di SMA Award 2024, Pj Gubernur Jatim Minta Konsisten Berprestasi Tingkat Nasional dan Internasional
“Dirjen Kebudayaan sudah menyiapkan dan menyusun buku peminatan khusus ilmu sejarah. Juga disiapkan modul untuk pelajaran seni budaya,” tandas Kacung.
Dikatakan Kacung, untuk modul pelajaran seni budaya di sekolah, tidak cukup hanya dengan buku. Karena itu pusat sudah menyiapkan modul suplemen dalam bentuk audio visual.
"Karena tidak mungkin belajar menari lewat buku. Jadi modulnya berupa audio visual. Sedang kita siapkan," tandasnya.
Baca Juga: Tingkatkan Literasi Siswa, Khofifah Dorong Inovasi Digital di Perpustakaan
Program ini dikatakan Kacung sebagai wujud Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) lima tahun ke depan. Karena itu, RPJM pun menjamin ketersediaan modul tambahan ini. "Kita juga memperkuat kebudayaan lokal dan pengayaan bermuatan lokal. Dan modul itu sudah ada di Jatim. Kita ingin lima tahun ke depan semua daerah memiliki," jelas Kacung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News