JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Polres Jombang menggelar Jumat Curhat dalam rangka menampung aspirasi masyarakat di wilayah hukumnya. Kegiatan ini berlangsung di Masjid Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Jumat (30/12/2022).
Agenda tersebut dipimpin oleh Kapolres Jombang, AKBP Moh Nurhidayat, dan dihadiri Forkopimcam setempat, tokoh masyarakat, serta puluhan warga. Turut hadir Wakapolres dan PJU Polres Jombang di sana.
Baca Juga: 2 Pengedar Sabu di Jombang Diringkus
Usai memperkenalkan diri beserta jajaran, Kapolres menekankan pentingnya ketertiban dan keteraturan agar menciptakan ketentraman dalam ibadah. "Menjaga bhineka Tunggal Ika, ketertiban dan keteraturan agar nyaman beribadah," ujarnya.
Dalam obrolan santai, warga dipersilakan mengutarakan aspirasinya. Arif, salah satu warga Dusun Sumberbeji mengungkapkan jika di wilayah sekitar kerap terjadi kemalingan ternak unggas. Selain itu adanya balap liar, knalpot brong dan rawan copet.
"Banyak kehilangan mentok, ayam, ada balap liar di area sekitar tugu. Penerangan minim, jalan disebelah POM sering ada jambret," tuturnya.
Baca Juga: Hasil Operasi 2024 Polres Jombang, Ribuan Botol Miras Berbagai Merk Dimusnahkan
Menanggapi pertanyaan tersebut, Kapolres lantas memberikan sejumlah jawaban. Mengenai pencurian ternak bisa lebih pada kenakalan remaja. Karena banyak menghabiskan waktu berkumpul tidak ada kerjaan akhirnya melakukan tindakan kriminal.
"Kenakalan remaja apa harus ditangkap tidak, kalau bisa didekati, terlebih dahulu didekati dilakukan penyadaran. Kenakalan remaja, motifnya kumpul karena tidak ada kerjaan. Solusinya bisa dilakukan pendekatan oleh perangkat desa setempat," terang Nurhidayat.
Diakui Kapolres, selain faktor lingkungan sekitar, secara jujur juga karena ditiadakannya tilang manual. Walaupun jajarannya rutin melakukan patroli, penertiban dan pembubaran kerumunan, tapi masih saja terjadi kriminalitas.
Baca Juga: Gunakan Barcode Palsu, Polres Jombang Tangkap 3 Orang yang Bakal Timbun 8.000 Liter Solar Bersubsidi
"Kalau ada surat tertulis dari perangkat desa atas keluhan masyarakat mengenai balap liar, atau kenakalan remaja kita akan berusaha untuk menindak," tegasnya.
Diungkapkan, mengenai keberadaan copet, memang susah diidentifikasi. Membedakan copet atau tidak setelah tertangkap. Termasuk kejadian pencopetan saat haul Gus Dur Ke 13 di Pondok Pesantren Tebuireng kemarin. "Kami giat Patroli subuh di pasar pagi, untuk pencegahan," ucap Kapolres.
Warga juga mempertanyakan mengenai prosedur pengurusan Surat Ijin Mengemudi (SIM). Menurut warga setempat pengurusan SIM di Satlantas cukup sulit.
Baca Juga: Patroli Gabungan Polres Jombang Amankan 7 Pemuda Pesta Miras dan 160 Botol Minuman
Menanggapi hal itu, Kasatlantas Polres Jombang, AKP Rudi Purwanto, menerangkan untuk poros Jombang, jajaran Satlantas menyediakan pengurusan SIM manual dan SIM online. SIM online untuk perpanjangan, sementara SIM manual untuk ujian sudah sangat transparan.
"Sudah membagikan soal ujian teori. Untuk praktek satlantas menyediakan pelatihan gratis di kantor satlantas setiap jam 1 sampai jam 3 sore," terangnya.
Pantauan dilapangan, ratusan warga dengan santai mengikuti kegiatan dialog. Sembari menikmati sajian dan minuman yang disediakan oleh panitia. Usai dialog, warga yang sebelumnya juga turut berjamaah sholat jumaat mengabadikan momen dan membubarkan diri.
Baca Juga: Banjir di Jombang Tak Kunjung Surut, Jumlah Pengungsi Bertambah
Kegiatan sendiri, dilakukan serentak semua jajaran Polres Jombang. Hal ini juga sebagai bagian dari instruksi Kapolri untuk Polri lebih dekat dengan masyarakat. (aan/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News