SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Intensitas hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Sampang menyebabkan 4 Desa dan 6 kelurahan terendam banjir dengan ketinggian air hingga 1,5 centimeter.
Berdasarkan data yang dihimpun BANGSAONLINE.com, banjir yang merendam di Sampang disebabkan karena luapan sungai kali kamoning menyebar ke sawah dan memasuki pemukiman warga. Sehingga, terjadi banjir besar dibandingkan dengan Kabupaten Bangkalan.
Baca Juga: Proyek Irigasi P3-TGAI Desa Bringin Sampang Masuk Tahap Pengerjaan, Diduga Tak Sesuai Perencanaan
Bupati Sampang, Slamet Junaidi mengatakan, penyebab terjadinya banjir dikarenakan kapasitas sungai tidak memadai. Oleh karena itu, di Sampang dibutuhkan penampungan baru.
"Kapasitas sungai kurang memadai dan butuh penampungan baru lagi," ucapnya usai menyerahkan bantuan kepada korban banjir, Senin, (2/1/2023).
Selain itu, banyak warga mengungsi akibat rumah yang ditempati digenangi air. Oleh karena itu, Pemkab sudah membuka dapur umum untuk kebutuhan makan selama banjir.
Baca Juga: Polda Jatim Kembali Periksa 12 Saksi Kasus Dugaan Korupsi Proyek Lapen Sampang
"Ada ribuan warga yang mengungsi karena rumahnya di genangi air," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggung Bencana Daerah (BPBD) Sampang, Asroni membenarkan atas terjadinya banjir yang berada di wilayah perkotaan. Ia menyebut, pola air dari luapan sungai sedikit bergeser tidak seperti biasanya.
"Pola air memang bergeser sehingga masuk ke kota itu lambat dan menyebar dari persawahan ke pemukiman kemudian masuk ke kota," ucapnya.
Baca Juga: Kasus Dugaan Penganiayaan dan Ancaman Pembunuhan oleh Eks Kades di Sampang Naik ke Penyidikan
Ia juga mengatakan, pihaknya juga mengakui atas kekurangan penanganan saat banjir seperti halnya informasi kepada masyarakat agak lambat.
"Korban banjir tercatat sebanyak 7572 KK dan 26502 jiwa se-Kecamatan Sampang kota, tapi kebutuhan makan dan logistik semuanya terpenuhi," pungkasnya. (tam/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News