SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf berziarah ke Makam Auliya Sono di kompleks Gupusjat Optronik II Puspalad di Desa Sidokerto, Kecamatan Buduran, Jumat (6/1/2023).
Selain berziarah ke makam KH. Muhayyin Pendiri Pondok Sono beserta dzurriyahnya itu, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf juga bersilaturahmi ke Pengasuh Ponpes Bumi Sholawat, KH Agoes Ali Masyhuri (Gus Ali).
Baca Juga: Beraksi 2 Kali, Pelaku Curanmor Asal Kediri Dibekuk
Selanjutnya, sekitar 10.30 WIB, Pangdam V Brawijaya, tiba bersama Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor berziarah ke makam tersebut. TNI Farid Makruf, bersama rombongan menggelar tabur bunga dan memanjatkan doa.
Di kawasan makam Aulia Sono, terdapat 6 makam utama yang dihormati warga Nahdliyyin. Keenam makam itu, adalah makam pendiri Pondok Pesantren Sono, KH. Muhayyin beserta istrinya Hj. Asfiyah, serta dua makam putranya, yaitu KH. Abu Mansur serta KH. Zarkasyi.
Kemudian, makam cucu dan cicit KH. KH. Muhayyin yakni KH. Said (cucu) dan makam KH. Maksum (cicit).
Baca Juga: Pastikan Rampung Total, Plt Bupati Sidoarjo Sidak Pengerjaan Betonisasi Jalan
Setelah kegiatan tersebut, Pangdam V Brawijaya asal Madura itu, melaksanakan salat Jumat di masjid Agung Sidoarjo.
Mayjen TNI Farid Makruf mengatakan, pihaknya mendukung revitalisasi makam tersebut. Sebab, menurutnya, dengan adanya makam para ulama di komplek militer seperti ini, merupakan bentuk sinergi antara TNI dengan ulama, yang telah ada sejak dulu.
Ia mengungkapkan, hal tersebut, menjadi bukti sejarah perlawanan terhadap penjajah yang dilakukan TNI bersama ulama.
Baca Juga: Sejoli di Wonoayu Sidoarjo Diamankan saat Akan Transaksi Sabu Sistem Ranjau
"Hal ini kita teruskan sampai saat ini, wujudnya hari ini kita memperbaiki makam ini dan alhamdulillah bapak Kasad berkenan meletakkan batu pertama revitalisasi makam ulama Sono," katanya.
Menurutnya, revitalisasi makam Sono yang disambut baik oleh Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman itu, merupakan bentuk penghargaan kepada ulama dan masyarakat Sidoarjo. Penghargaan itu, diberikan atas kebersamaan berjuang meraih kemerdekaan RI kala itu.
"Ulama dan TNI itu benteng terakhir bagi perjuangan bangsa ini. Tidak bisa ulama dan TNI itu diadu domba, karena itu kami bersama bapak bupati akan terus melanjutkan pembangunan ini sampai selesai," tutupnya. (sta/sis)
Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News