NGAWI, BANGSAONLINE.com - Bhabinkamtibmas Polsek Jogorogo melakukan gropyokan tikus bersama para petani, guna tanaman padi di wilayah sekitar bebas dari gangguan hama tikus.
Plt. Kasi Humas Polres Ngawi, Dian Ambarwati mengatakan, pihaknya akan mengoptimalkan Bhayangkara Pendamping Penjagaan Pertanian Ramah Lingkungan (Bhatarling), agar ketahanan dan keamanan pangan tetap terjaga.
Baca Juga: Kapolres dan Ketua Bhayangkari Cabang Ngawi Kunjungi Posyan dan Pospam Operasi Lilin Semeru 2024
"Bhatarling lebih dioptimalkan kembali agar swasembada, kemandirian dan ketahanan serta keamanan pangan lebih meningkat," katanya, Selasa (10/01/2023).
Dian mengatakan, selain menyarankan menggunakan pupuk organik, gropyokan hama tikus yang dilakukan Bhatarling bersama petani ini, demi meningkatkan swasembada pangan, kemandirian pangan, ketahanan pangan dan keamanan pangan.
Kapolsek Jogorogo, AKP Nur Hidayat menjelaskan, agenda utama dari bhabinkamtibmas di wilayahnya, melakukan pendampingan terhadap masyarakat, khususnya para petani dan memberikan solusi yang terbaik.
Baca Juga: Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Semeru 2024, Polres Ngawi Siagakan 5 Pos di Titik ini
"Kami bersama para petani gotong royong melakukan gropyok tikus, agar aman bagi tanaman juga para petaninya," jelas Nur Hidayat saat ditemui.
Menurutnya, jebakan tikus yang dipasang dengan menggunakan aliran listrik di sawah, dapat membahayakan orang lain. Sehingga, gropyokan tersebut, merupakan cara efektif dalam mengatasi hama tikus.
Baca Juga: Polsek Sine Ngawi dan Tim Gabungan Kerja Bakti di Rumah Warga Terdampak Longsor
"Ya, benar saat ini para petani sudah mulai tanam padi kembali, dan anggota Polsek mengingatkan lagi agar tidak ada petani yang pasang jebakan tikus pakai aliran listrik, sebab itu berbahaya. Gropyok tikus pada sarangnya di sawah cukup efektif, terbukti ratusan tikus yang berhasil ditangkap," tuturnya.
Perwira yang pernah menjabat sebagai Kanit Turjawali Satlantas Polres Ngawi ini mengatakan, sosialisasi ini, akan terus dilakukan, agar petani tidak menggunakan jebakan beraliran listrik, karena dapat mengancam keselamatan jiwa manusia.
"Kita akan selalu mengontrol di sawah apakah ada jaringan listrik untuk jebakan tikus," tegasnya.
Baca Juga: Antisipasi Tumbang di Musim Hujan Polsek Widodaren Ngawi dan Relawan Lakukan Pemotongan Pohon
Nur Hidayat juga meminta kepada seluruh petani, dalam menanggulangi hama tikus, dengan menggunakan cara yang lebih aman, seperti gropyokan, pengasapan, pemasangan racun atau cara lainnya sebagaimana petunjuk yang diberikan oleh petugas penyuluhan pertanian.
"Semoga dengan imbauan ini, para petani dapat memahami bahayanya jika dilakukan pemasangan jebakan tikus beraliran listrik, kemudian beralih menggunakan cara lain yang lebih aman dan tidak membahayakan jiwa para petani dan orang lain," harapannya.
Sementara itu, salah seorang petani Dusun Tumpeng, Desa Jogorogo, Tikno mengatakan, dirinya siap mengikuti himbauan yang diberikan oleh petugas, agar tidak menggunakan jebakan tikus yang diberi aliran listrik.
Baca Juga: Kapolres Ngawi Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat Pengabdian Wakapolsek Kwadungan
"Alhamdulillah, para petani di sini tidak ada yang menggunakan aliran listrik untuk digunakan sebagai jebakan tikus. Kita bersama polisi tetap ada solusi," pungkas Tikno. (nal/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News