PACITAN, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah meresmikan Jembatan Kembang dan Gandu di Pacitan, Selasa (10/1/2023). Dua akses penghubung yang sempat putus akibat terjangan banjir, dan longsor pada Oktober 2022 itu diresmikan secara simbolis dengan pemotongan tumpeng, serta pengguntingan untaian melati.
Saat memberi sambutan, Khofifah mengatakan bahwa dibangunnya kembali kedua jembatan ini merupakan upaya untuk memperkuat konektivitas dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti memperkuat aktivitas pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
“Jembatan putus masuk dalam prioritas penanganan. Jembatan ini bukan hanya memiliki fungsi fisik saja, melainkan juga memiliki fungsi menghubungkan ekonomi, pendidikan, layanan kesehatan juga menyambungkan seduluran (persaudaraan),” ujarnya.
Peresmian jembatan ini juga menjadi pendukung maksimalisasi aktivitas masyarakat usai pemerintah pusat secara resmi mencabut PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat).
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
“Maksimalisasi pemulihan sektor ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan kerukunan antar wilayah bersambung yang kemudian mempererat kekerabatan. Kepada masyarakat saya sampaikan bahwa jembatan ini sudah bisa dinikmati dan semoga memberikan manfaat barokah. Tolong dijaga dan dirawat ya,” paparnya.
Sementara itu, Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji, berterima kasih atas perhatian dan pelayanan intensif bagi masyarakat di wilayahnya yang diwujudkan dengan terselesaikannya perbaikan kedua jembatan ini.
“Ini menjadi motivasi dan semangat bagi kami untuk memberikan pelayanan yang sat set wat wet bagi masyarakat. Matur nuwun Ibu Gubernur atas rawuhnya dan percepatan pembangunan jembatan ini,” tuturnya.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
Ia menjelaskan, Pacitan merupakan salah satu daerah di Jawa Timur yang dalam 1 tahun selalu siaga bencana. Apabila memasuki musim kemarau, Pacitan akan rawan kekeringan, dan jika masuk musim hujan pacitan memiliki ancaman bencana tanah longsor dan banjir.
“Hal ini dibuktikan dengan adanya kejadian tanah retak yang mengakibatkan 16 rumah terdampak. Mudah-mudahan komunikasi antara BPBD Pacitan dan Pemprov Jatim bisa terbangun dengan baik agar penanganan cepat tanggap bisa segera hadir. Insyaallah rencananya Januari ini akan dilakukan relokasi,” urai bupati.
“Namun hal tersebut menjadi kendala karena masyarakat memiliki memori berharga dengan tempat tinggalnya semula. Ini yang akan kami berikan pemahaman-pemahaman bagi masyarakat. Sekali lagi, matur nuwun atas kehadiran Ibu Gubernur,” pungkasnya.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
Jembatan Kembang dan Gandu merupakan jalan penghubung utama masyarakat setempat. Karenanya, kerusakan kedua jembatan itu sempat melumpuhkan perekonomian, layanan kesehatan dan pendidikan masyarakat Pacitan.
Baik Jembatan Kembang maupun Gandu, dibangun dengan kontruksi jembatan bailey. Kedua jembatan tersebut dibangun dengan sumber pendanaan dari Dana Belanja Tidak Terduga (BTT) Pemprov Jatim senilai Rp. 6,03 Miliar untuk Jembatan Kembang dan Rp. 3,08 Miliar untuk Jembatan Gandu.
Jembatan Kembang membentang sepanjang 39 meter dengan lebar 4,8 meter menghubungkan Desa Kembang dan Desa Sirnoboyo. Sedangkan Jembatan Gandu dibangun di atas Sungai Gandu menghubungkan Desa Wonodadi Kulon dan Desa Sembowo dengan panjang 27 meter dan lebar 4,2 meter. (dev/mar)
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News