Panen Padi di Lamongan, Menteri Rini Desak BUMN Beli Gabah Petani

Panen Padi di Lamongan, Menteri Rini Desak BUMN Beli Gabah Petani Nampak Menteri BUMN, Rini Soemarno (baju putih) mencoba alat pemanen didampingi Bupati Fadeli. foto: haris/BANGSAONLINE

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Menteri BUMN Rini Soemarno akan menggerakkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk melakukan pembelian gabah petani. Itu dilakukannya untuk membantu Badan Urusan Logistik (Bulog) menjaga harga gabah petani stabil saat panen raya tiba.

Hal itu dikatakannya kala melakukan panen padi dan berdialog dengan petani di Dusun Tlogogede Desa Wonokromo Kecamatan Tikung, Kamis (21/5). Kepada petani, Rini juga menyerahkan bantuan alat produksi pertanian berupa combine harvester atau alat panen multiguna dan hand traktor.

Baca Juga: Komitmen Wujudkan Hilirisasi Dalam Negeri, Antam Borong 30 Ton Emas Batangan Freeport

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) desa setempat, Bambang Supriyani pada menteri Rini mengutarakan keluhannya terkait jatuhnya harga gabah di tingkat petani ketika memasuki musim panen raya. Dia juga mengharapkan ada lebih banyak lagi bantuan alat pertanian dari pemerintah.

Bambang menyebut harga gabah petani saat musim panen raya bisa turun hingga Rp 3.200 perkilogram. Itu untuk kondisi gabah kering panen sawah.

Rini sendiri mengamini kerap turunnya harga gabah saat panen raya tiba. Itu diantaranya terjadi karena sedikit terlambatnya kemampuan Bulog untuk menyerap gabah petani.

Baca Juga: Digna, Direktur Operasi Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Dewi BUMN 2024

Tapi Rini tidak serta merta menyebut itu kesalahan Bulog. Itu terjadi karena Bulog tidak memiliki mesin pengering sendiri. Sehingga penyerapan yang dilakukannya kerap sedikit terlambat.

Untuk membantu petani agar bisa menikmati harga gabah sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP), dia akan menggerakkan BUMN dibawah kementeriannya. Yakni dengan memerintahkan PT Petrokimia Gresik agar membentuk perusahaan baru untuk membeli gabah petani.

"Saya sudah bicara dengan Petro agar menyiapkan mesin-mesin pengering dengan membentuk perusahaan baru. Mesin-mesin ini akan disiapkan di daerah-daerah produsen gabah. Saat ini sedang dihitung berapa besaran anggaran yang dibutuhkan," ujar Rini.

Baca Juga: Mudik Asyik Bersama BUMN 2024, Petrokimia Gresik Berangkatkan 200 Pemudik Keempat Tujuan

Rencana ini, menurut Rini, akan sudah terlaksana pada musim depan. Sehingga petani bisa menikmati harga gabah sesuai HPP yang ditetapkan Presiden Joko Widodo dalam Inpres Nomor 5 Tahun 2015, yakni Rp 3.700 perkilogram dengan kadar air maksimum 25 persen dan kadar hampa 10 persen, atau Rp 3.750 perkilogram di penggilingan.

"Konsep ini tidak akan tumpang tindih dengan Bulog. Kami akan saling bersinergi untuk membantu petani," tandasnya.

Sementara itu, Bupati Lamongan Fadeli yang menyebut pemerintah daerah sudah melakukan sejumlah upaya untuk membantu petani. Diantaranya dengan memberikan bantuan alat pertanian dan pembangunan jaringan irigasi dan jalan pertanian.

Baca Juga: Saya Diperiksa KPK, Tanda Tangan Saya Tak Sama

Diungkapkan Fadeli, produksi padi Lamongan tahun lalu mencapai 1,028 ton Gabah Kering Giling (GKG) dengan produktivitas 6,5 ton perhektar.  "Pendapatan Domestik Regional Bruto Lamongan masih didominasi sektor pertanian, yakni mencapai 64 persen," paparnya.

Masalah pertanian di Lamongan, ungkap Fadeli, adalah banyaknya waduk-waduk Negara yang belum pernah tersentuh program pengerukan sedimentasi. Selain itu, alokasi pupuk untuk Lamongan hanya sekitar 60 persen dari yang dibutuhkan. (ais/rvl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO