KOTA PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Festival Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar di Alun-Alun Kota Probolinggo benar-benar membawa berkah tersendiri bagi para pedagang kaki lima (PKL). Terbukti, omzet pedagang melimpah dan naik berkali-kali lipat.
Berkah tersebut salah satunya dirasakan pedagang durian yang mangkal di depan sebelah sisi Alun-Alun Kota Probolinggo. "Alhamdulillah omzet penjualan naik," ujar seorang pedagang durian, Sunaryo, Senin (16/1/23).
Baca Juga: Belasan Wartawan Datangi Kantor DPRD Kota Probolinggo, Ada Apa?
Menurutnya, selama tiga hari perayaan 100 tahun NU, ia berhasil menjual sebanyak 3.000 buah. "Kalau hari-hari biasa satu mobil pikap sampai berhari-hari baru habis terjual," katanya.
Harga durian yang dijual Sunaryo pun relatif murah dan bisa terjangkau oleh semua kalangan. Dari harga Rp20 ribu hingga Rp100 ribu per buah. "Ini buah durian dari Pasuruan," katanya.
Sunaryo mengaku seringkali menjual durian di berbagai event. Namun acara Festival Satu Abad NU ini benar-benar membawa berkah bagi pedagang.
Baca Juga: Satreskrim Polres Probolinggo Kota Ringkus Pencuri dan 2 Penadah
Hal senada juga diakui pedagang nasi bebek, Suhadi. Sejak pembukaan hingga tiga hari pelaksanaan festival, omzetnya naik drastis.
"Biasanya saya hanya menghabiskan sekitar 15 ekor bebek, tapi sekarang naik drastis. Per hari bisa menghabiskan sampai 50 ekor bebek," katanya.
Secara terpisah, Ketua Ansor Kota Probolinggo, Abdul Mujib, saat dikonfirmasi mengatakan Festival 1 Abad NU ini digelar selama 10 hari. Bahkan untuk menertibkan dan mengamankan peringatan Satu Abad NU, pihaknya menerjunkan ratusan anggota banser.
Baca Juga: Pertanyakan Laporan Polisi, Belasan Anggota GRIB Kota Probolinggo Datangi Kantor FIF
"Kita melakukan kolaborasi dengan Ansor Kabupaten Probolinggo dan Kraksaan untuk menertibkan dan mengamankan selama pelaksanaan festival," ujar Abdul Mujib yang juga Ketua DPRD Kota Probolinggo ini.
Dia menjelaskan, anggaran untuk Festival Satu Abad NU ini tanpa menggunakan dana APBD. "Jadi kegiatan ini non APBD yang tujuannya untuk mengangkat perekonomian masyarakat Kota Probolinggo," pungkasnya. (ugi/git)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News