SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf, mengajak seluruh media bersama-sama mencegah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang (stunting). Selain itu, ia juga mengajak media untuk menjaga Jatim agar tetap aman dan kondusif.
“Kami siap membantu pemerintah dalam penanganan stunting, sehingga Indonesia khususnya Jatim bisa bebas dari stunting,” ujarnya saat kegiatan bersama media di Lapangan Tembak Yonif Raider 500/Sikatan, Kamis (19/1/2023).
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Salah satu upaya penanganan stunting yang dilakukan Pangdam adalah dengan program Bintara Pembina Desa (Babinsa) masuk dapur. Program ini untuk menggambarkan aktivitas prajurit TNI AD dalam mengawasi kondisi perekonomian warga,
"Babinsa akan berkeliling melihat aktivitas masyarakat, yang dimasak apakah mencukupi kebutuhan makan keluarga, termasuk gizinya. Jika ada yang tidak mampu, maka akan kami komunikasikan dengan pemerintah daerah,” tuturnya.
Selain itu, Pangdam juga menggulirkan program TNI Manunggal Air. Program ini untuk membantu masyarakat di daerah terpencil yang membutuhkan air bersih/ kesulitan air.
Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah
“Kami akan membantu mencari air dengan cara menggali dengan dana dari CSR, serta menggunakan pompa hidrolik tanpa listrik penemuan anggota TNI,” ungkapnya.
Jajaran Kodam V/Brawijaya juga akan mendukung ketahanan pangan daerah, dengan membantu masyarakat memanfaatkan lahan di daerahnya, sehingga bisa produktif untuk sektor pertanian, peternakan, dan perikanan.
“Presiden ingin tanah yang tidak produktif bisa dimanfaatkan masyarakat, kami siap membantu,” katanya.
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
Pangdam menandaskan bahwa Jawa Timur berbeda dengan daerah lain yang ada di Indonesia. Di tempat ini, persoalan keamanan dan ekonomi akan mempengaruhi Indonesia secara umum. jadi butuh kerjasama semua pihak, seperti Polda, Pemprov, pemerintah daerah, media, hingga masyarakat.
Sementara itu, dalam cangkruan Pangdam V/Brawijaya bersama Media tersebut Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Farid Makruf memberi kesempatan bagi wartawan untuk menembak menggunakan senjata laras panjang.
"Saya ingin memberikan kesan kepada teman-teman bahwa menembak itu tidak seperti di film-film," kata Mayjen TNI Farid Makruf di Lapangan Tembak Yonif Raider 500/Sikatan Kompleks Makodam V/Brawijaya.
Baca Juga: Hearing Lanjutan soal RHU dan Efek Pengendara Mabuk, DPRD Surabaya Soroti SOP, Perizinan, dan Pajak
Pangdam juga menjelaskan, sekali-sekali teman-teman wartawan menembak menggunakan senjata, agar merasakan sensasinya juga.
Selain itu, jenderal TNI bintang dua yang baru tiga pekan dilantik tersebut menjadikan pertemuan tersebut sebagai ajang silaturahim, sekaligus perkenalan dengan wartawan maupun pimpinan media.
Dalam kesempatan itu, Pangdam V/Brawijaya mengatakan, media itu menyiarkan hal-hal yang seharusnya diberitakan.
Baca Juga: Terpengaruh Medsos, Siswi SMK di Surabaya Kabur dari Rumah
“Kami tidak ingin pujian tapi tulislah sesuai dengan yang riil. Sehingga masyarakat paham bahwa kodam itu mengutamakan kebaikan dengan membantu masyarakat, membantu pemda, dan kepolisian serta pembangunan di Jatim,” ujarnya.
Tambah Pangdam, dengan kegiatan ini maka akan terjalin hubungan yang erat dan saling pengertian. “Tidak hanya di level kodam, tapi hingga level bawah. Kodim, koramil silakan,” pungkas Mayjen TNI Farid Makruf. (dev/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News