BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Penjaga Klenteng Eng An Bio Bangkalan, Yakub Basuki, mengungkapkan harapannya saat merayakan Imlek 2023. Ia ingin pesta demokrasi mendatang berlangsung aman, damai, jujur, dan adil.
Yakub pun mengungkapkan, perayaan tahun ini di Klenteng Eng An Bio tidak seperti biasanya lantaran sepi. Sebab, Umat Tionghoa di Bangkalan dapat dihitung dengan jari, atau hanya ada beberapa orang.
Baca Juga: Tak Cukup Bukti, Bawaslu Bangkalan Hentikan Kasus Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Pemilu
"Pelaksanaan Tahun Baru Imlek 2574 bagi Umat Tionghoa di Klenteng Eng An Bio Bangkalan tidak seperti biasanya, ritual sembahyang malam pergantian tahun baru imlek sepi," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (22/1/2023).
"Malam tahun baru ada satu orang, karena Umat Tionghoa di Bangkalan hanya belasan orang, anak mudanya jarang, bagi orang tuanya banyak yang sakit, sebagian ada yang melaksanakan di Surabaya," imbuhnya.
Ia menjelaskan, malam pergantian tahun kali ini tidak ada kegiatan apa-apa karena tidak ada orang yang sembahyang. Menurut dia, puncak perayaan bakal terjadi saat Cap Go Meh (15 hari ke depan).
Baca Juga: Pj Bupati Bangkalan, Kadispora dan EO Ramai-Ramai Minta Maaf Atas Insiden Pembukaan POPDA Jatim
Pria berusia 78 tahun ini sembahyang seorang diri di klenteng yang berdiri 100 tahun lebih itu, dan sudah berada di Bangkalan sejak kecil. Ia menggantikan penjaga klenteng yang sakit karena mendapat perawatan di Pulau Jawa.
"Ummat Tionghoa di Bangkalan saat ini tidak banyak, bahkan orang tua atau sesepuh sudah banyak yang meninggal, dan ada sebagian yang sakit, sementara anak mudanya ada yang sudah pindah keyakinan, namun ada juga yang hanya sebatas nempel di KTP," pungkasnya. (uzi/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News