GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Wabup Aminatun Habibah akan mewujudkan impian masyarakat untuk pembangunan Rumah Sakit Gresik (RSG) Sehati di tahun 2023 ini.
RSG Sehati bakal dibangun di atas lahan sekitar 7.499 m2 di Desa Slempit, Kecamatan Kedamean, melalui APBD 2023 yang dianggarkan Rp85 miliar.
Baca Juga: DPUTR Gresik Akhirnya Tambal Jalan Rusak di Desa Kembangan
"Tahun ini, pembangunan Rumah Sakit Gresik Sehati dimulai. Ini merupakan program Nawa Karsa Pemerintah Gresik Baru untuk mewujudkan impian masyarakat Kabupaten Gresik," ucap bupati didampingi wabup kepada BANGSAONLINE.com.
Dijelaskan ia, pembangunan rumah sakit tipe C tersebut untuk memudahkan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan yang representatif. Selain itu, juga untuk mendukung program Nawa Karsa berupa universal health coverage (UHC) atau sistem penjaminan kesehatan secara menyeluruh.
"UHC merupakan sistem penjaminan kesehatan secara menyeluruh untuk masyarakat Gresik yang belum memiliki kartu badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) kesehatan," tuturnya.
Baca Juga: Tak Kunjung Diperbaiki Sejak 2024, Ruas Jalan yang Rusak di Gresik Jadi Sorotan
Bupati menyatakan dalam program UHC, masyarakat Kabupaten Gresik yang tak punya kartu BPJS bisa berobat secara gratis di layanan kesehatan dengan cukup menunjukkan e-KTP atau kartu keluarga (KK).
Saat ini, sarana kesehatan yang melayani UHC sudah sebanyak 32 puskesmas, 51 klinik, dan 10 dokter praktik mandiri sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama.
Baca Juga: Banyak Truk Masuk Kota di Jam Padat, Dishub dan Komisi III DPRD Gresik Sepakati 7 Rekomendasi
Sedangkan untuk fasilitas kesehatan tingkat rujukan, disiapkan 2 rumah sakit (RS) pemerintah dan 17 RS swasta yang ada di Kabupaten Gresik.
"UHC bisa memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat Gresik dengan mudah dan cepat," katanya.
Pada prinsipnya, lanjut bupati, program Nawa Karsa untuk membantu orang yang belum terdaftar dalam BPJS. Masyarakat yang mampu tetap bayar, tapi mereka yang kurang beruntung ekonominya akan ditanggung pemerintah.
Baca Juga: BPPKAD Gresik Dipecah Jadi BPD dan BKAD, Wakil Ketua DPRD Berharap Bisa Kerja Maksimal
Sementara itu, wabup meminta bantuan doa masyarakat untuk suksesnya pembangunan RSG Sehati di Desa Slempit. "Mohon doa restunya agar pembangunan RSG Sehati sukses," katanya.
Kepala Dinas Cipta Karya, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DCKPKP) Gresik, Ida Lailatussa'diyah, menyatakan perencanaan pembangunan RSG Sehati dilakukan pada APBD 2022. Saat itu, anggaran yang dialokasikan untuk perencanaan Rp1,1 miliar, dengan menggandeng Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Surabaya.
(Maket RSG Sehati)
Baca Juga: Lewat Program Jaksa Sahabat Tani, Pemkab Gresik, Kejati Jatim dan Petrokimia Dukung Ketahanan Pangan
Selanjutnya, pada APBD 2022 juga dialokasikan anggaran Rp5 miliar untuk pembebasan lahan. Kemudian, pada APBD-Perubahan tahun 2022 ditambah Rp5 miliar. Sehingga, total Rp 10 miliar.
"Anggaran Rp10 miliar untuk pembebasan lahan seluas sekitar 7.499 m2 di Desa Slempit, Kecamatan Kedamean," tuturnya.
"Sesuai jadwal, pada triwulan pertama (Januari-Maret) tahun 2023 sudah mulai dilakukan lelang," paparnya.
Baca Juga: Dewan Sebut Pemkab Gresik Tak Berani Hutang untuk Biayai Pembangunan
Ida menambahkan, rumah sakit milik Pemkab Gresik ini dinamakan RSG Sehati, bukan RSG Selatan sebagai mana wacana awal. "Karena Gresik itu satu, tidak ada istilah Gresik selatan, utara, barat, dan timur.
"Pak Bupati ngugem (memegang) pesan KH Robbach Ma'sum (almarhum), Mantan Bupati Gresik. Pesannya, jangan ada dikotomi wilayah Gresik. Gresik selatan, Gresik utara, dan lainnya. Kabupaten Gresik ya satu. Tak ada selatan, utara dan lainnya," tutupnya. (hud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News