Kiai Asep Tasyakuran Umrah, Gubernur Khofifah: Saya hanya Punya Doa para Masyayikh

Kiai Asep Tasyakuran Umrah, Gubernur Khofifah: Saya hanya Punya Doa para Masyayikh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri Tasyakuran Umrah Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, di kediaman Ning Imah, di lingkungan Pondok Pesantren Amantul Jalan Siwalankerto Surabaya, Sabtu (28/1/2023) malam. Foto: M Mas'ud Adnan/BANGSAONLINE.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Para kiai kembali berkumpul di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Jalan Siwalankerto Surabaya, Sabtu (28/1/2023) malam. Para kiai yang datang dari berbagai kota dan kabupaten se-Jawa Timur itu memenuhi undangan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, tasyakuran umrah yang bertempat di lantai II kediaman Ning Imah, salah seorang putri Kiai Asep di lingkungan Pesantren Amanatul Ummah.

Kiai Asep memang baru datang umrah bersama istrinya, Nyai Hj Alif Fadhilah dan salah seorang putranya, Gus Ilyas serta menantunya, Dr KH Mauhibur Rokhman (Gus Muhib) yang Rektor Institut Pesantren KH Abdul Chalim (IKHAC) Pacet Mojokerto Jawa Timur.

Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo

Dalam ibadah umrah yang dilanjutkan kunjungan ke Mesir dan Maroko itu, Kiai Asep juga didampingi Dr Eng Fadly Usman, Wakil Rektor IKHAC dan M Mas’ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.

Hadir dalam acara tasyakuran umrah itu Gubernur Jawa Timur Indar Parawasa dan para kiai dari beberapa kota dan kabupaten Jawa Timur. Antara lain, KH Ja’far Shidiq Al-Badawi (pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Sendang Drajat Ponorogo), KH Hafidz Aminuddin (pengasuh Ponpes Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani, Kraksaan, Probolinggo), Prof Dr Abdul Halim Soebahar (Wakil Ketua Umum MUI Jawa Timur dan pengasuh ponpes Shofa Marwa Jember), KH Muchlis Muhsin (pengasuh Ponpes Al-Anwar Modong Bangkalan, Madura), KH Imam Mawardi (pengasuh Ponpes Al-Azhar Tulungagung), KH Muhammad Roziqi (Ketua Baznas dan DMI Jawa Timur), Dr KH Muhammad Sujak (Ketua Badan Pengelola Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya), KH M Nashir (Sampang Madura), Habib Abu Bakar (Bangil, Pasuruan), Prof Fathoni (Tulungagung), KH Mutam Muchtar (Sumenep), KH Romadon Sukardi (Kediri), KH Habib (Mojokerto), dan para kiai yang lain.

Kiai Asep memimpin langsung istighatsah dan pembacaan surat Yasin serta doa-doa khusus yang dipanjatkan para kiai. Kiai Asep mengajak para kiai mendoakan Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman

“Mari kita mendoakan Bu dan Pak Jokowi agar dalam menjalankan tugas lancar, sukses dan selalu diberi kemudahan serta kesehatan,” ajak pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu.

Menurut Kiai Asep, membantu Gubernur dan Presiden Jokowi akan mendapat barokah karena dua tokoh nasional tersebut adalah orang baik. “Tahaddus bin-ni’mah, saya membantu Bu dan Pak Jokowi banyak mendapat barokah,” ungkap putra KH Abdul Chalim, salah seorang ulama pendiri NU itu.

“Saya bisa terus membangun. Saya juga baru beli tanah di pinggir jalan di Pacet seluas 5 hektar untuk rencana pembangunan rumah sakit,” tutur Kiai Asep menyebut salah satu barokahnya.

Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman

Karena itu Kiai Asep tak pernah mau dibantu bantu materi atau dana, baik oleh Gubernur maupun Presiden Jokowi. Meski demikian, Kiai Asep mempersilakan kiai lain menerima bantuan, baik dari Gubenur maupun Presiden Jokowi.

Tapi Kiai Asep sendiri mengaku lebih suka menerima barakah, bukan bantuan dana atau materi. Karena dengan barakah orang baik seperti dan Jokowi, Kiai Asep mengaku bisa terus membangun dan membeli tanah yang merupakan rezeki langsung dari Allah SWT.

Kiai Asep juga mengaku bisa membeli sejumlah rumah di gang-gang di Jalan Siwalankerto di sekitar Pesantren Amanatul Ummah Surabaya. “Semua rumah dari gang di depan itu sudah saya beli semua sampai ke ujung sungai itu,” kata Kiai Asep yang juga ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nadhlatul Ulama (Pergunu).. 

Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024

Karuan saja para kiai yang hadir sebagian geleng-geleng kepala karena kagum.

Kiai Asep kemudian minta Gubernur memberi sambutan. Gubernur yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU itu mengucapkan terima kasih kepada para masyayikh dan kiai yang hadir, terutama Kiai Asep.

Menurut , Kiai Asep tak pernah putus menjalin silaturahim dengan para kiai. Termasuk melakukan riyadlah. Dan ini menjadi salah satu kekuatan tersendiri.

Baca Juga: Sholawatan Bersama Habib Syekh, Khofifah Ajak Generasi Muda Tingkatkan Prestasi dan Jauhi Narkoba

mengatakan bahwa sekarang dunia sangat kompleks dan diliputi serba ketidakpastian. Tiba-tiba dunia terguncang akibat ada covid-19. Tiba-tiba ada pemanasan iklim global dan lain sebagainya.

Menurut dia, banyak orang bingung. Karena itu penyelesaiannya tak bisa mengandalkan kekuatan sains dan ilmu serta teknologi.

Menurut , pertama, perlu keterampilan tertinggi, yaitu complex problem solving. Kedua, social skill. Maka betapa pentingnya pertemuan-pertemuan para kiai, istighasah, riyadhah, doa  seperti yang dilakukan Kiai Asep dan para kiai.

Baca Juga: Di Sidoarjo, Khofifah Ajak Sukseskan Pilkada Serentak 2024 dengan Damai dan Senang

Menrut dia, acara-acara seperti ini tidak dimiliki orang lain. Karena itu ia berharap acara-acara riyadlah yang dihadiri para kiai dan juga scholar (tokoh terpelajar doktor, profesor-Red) seperti pertemuan yang dikordininasi Kiai Asep ini bisa mengkaji problem-problem yang terjadi dewasa ini dan akan datang.

“Sehingga yang kita miliki adalah problem solver,” kata Gubernur .

Disinggung soal suksesi nasional 2024, Gubernur menyerahkan sepenuhnya kepada para kiai dan masyayikh. Terutama Kiai Asep.

Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi

Gubernur secara tegas mengatakan bahwa bagi dirinya yang menjadi pertimbangan utama bukan apakah akan tetap menjadi gubernur Jawa Timur atau jadi pemimpin nasional. Tapi mana yang lebih bermanfaat bagi rakyat Indonesia.

“Mana yang lebih anfa’ (lebih bermanfaat-Red),” kata Gubernur sembari mengatakan bahwa soal istikharah pasrah kepada para kiai.

“Saya gak punya partai, saya gak punya uang, yang punya adalah doa-,” kata Gubernur yang disebut-sebut punya dukungan paling riil, terutama di kalangan warga NU.

Baca Juga: Cara Unik UMKM Es Teh di Wiyung untuk Dukung Khofifah, Beri Bonus di Dagangannya

Kepada BANGSAONLINE, Kiai Asep mengaku akan terus menggelar pertemuan kiai secara rutin tiap bulan. Untuk riyadlah, istighatsah dan doa.

“Kita akan terus mendoakan Bu ,” katanya. (MMA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO